Monday, October 28, 2013

postingan tentang "Komisi Yudisial" yang tertunda~

Komisi Yudisial
merupakan suatu lembaga negara yang berperan sebagai main organ.
Hanya ada 8 lembaga yang disebut dalam konstitusi: Presiden dan Wakil Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, KY.
[Hasil rangkuman pernyataan salah seorang Dosen Filsafat Hukum di Universitas Pancasila Magister]
Pengawasan internal oleh MA dititik beratkan pada bagaimana mekanisme proses bicara. Sebagai contoh: seorang terdakwa tuh harus mengucap sumpah dulu, nah kalau ngga diucap sumpahnya itu maka harus ditegur.
Seorang hakim dalam pengadilan itu harus bersikap imparsial, yaitu ngga memihak dan ngga berat sebelah. Jadi tuh seorang hakim harus netral karena hal tersebut berkaitan dengan kode etik sebagai acuan dari penilaian masyarakat terhadap hakim itu sendiri. Hakim bertugas memutuskan suatu hukum acara, maka hakim harus dapat memberikan putusan yang adil.
Hakim juga ngga boleh exparte communication, yaitu ngga boleh berbicara dengan siapapun yang ada di ruang persidangan apalagi membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan persidangan.
Berikut prinsip kode etik dan pedoman perilaku hakim:

  1. Berperilaku adil.
  2. Berperilaku jujur, karena kejahatan yang sebenarnya berbahaya tuh ngga dipandang dari perilaku / tindakan hakim itu tetapi dari sikap batin yang merupakan kejujuran intelektual seorang hakim.
  3. Berperilaku arif dan bijaksana, meliputi: Kepastian, Kemanfaatan, dan Keadilan yang hanya ada dalam diri seorang hakim.
  4. Berperilaku mandiri, yaitu terbebas dari pengaruh eksternal tanpa campur tangan pihak lain dengan menghindari pihak yang berkaitan dalam suatu perkara baik di dalam, ataupun di luar persidangan.
  5. Berintegritas tinggi, yaitu mempu menjaga diri dari ancaman-ancaman sekitar.
  6. Bertanggung jawab.
  7. Menjunjung tinggi harga diri.
  8. Berdisiplin tinggi.
  9. Berperilaku rendah hati.
  10. Bersikap profesional.
Seorang hakim tuh ngga boleh korup hanya karena mendapat suap dan karena ngga memperhatikan hukum acara pengadilan. Hakim juga tak boleh menunda-nunda pengadilan karena memperlambat orang memperoleh keadilan itu merupakan suatu ketidak-adilan. Seorang hakin juga ngga boleh mempopulerkan diri.
Prinsip bagi hakim menciptakan hukum, menggerakkan hukum tanpa berpengaruh pada kepentingannya pribadi. Hakim merupakan pencipta keputusan tanpa ada yang bisa mengganggu gugat keputasnnya dalam segi objektif. Pokoknya siap-siap jadi orang yang hidup dalam kesunyian deh kalau mau jadi hakim yang benar-benar BENAR hihihi ^^
Seorang hakim itu juga harus dapat menempatkan dirinya dalam pengadilan secara tepat, jangan sampai jaksa atau pengacara yang justru lebih cerdas daripada hakimnya. Lalu seorang hakim itu juga harus tepat menempatkan posisinya. Dalam pengadilan, jangan sampai menjadi tempat yang nyaman bagi orang kaya yang ber-uang tetapi justru menjadi 'penjara' bagi mereka yang tak punya.
Seorang hakim yang melakukan tindak korupsi itu melanggar hukum pidana dan sudah pasti akan dipecat. 
Komisi Yudisial memiliki peran:
  • Mengusulkan hakim agung'
  • Melakukan pengawasan, Mekanisme pengawasan yang dilakukan melalui jejaring dan ngga didatangi satu per-satu karena SDM dari KY ngga mencukupi juga. 
Dan itulah beberapa pernyataan saat kunjungan ke Komisi Yudisial pada 21 Oktober 2013 lalu ;;)

(masih) berkaitan dengan ungkapan syukur atas nikmat-Mu Yaa Rabb :')

Tuhan betapa aku malu pada semua yang kau beri
padahal diriku terlalu sering membuat-Mu kecewa
ntah mungkin karenaku terlena
sementara Engkau beri aku kesempatan
berulang kali agar aku kembali
dalam fitrahku sebagai manusia untuk menghambakan-Mu
betapa tak ada apa-apanya aku di hadapan-Mu
aku ingin mencintai-Mu setulusnya, sebenar-benar aku cinta
dalam do'a, dalam ucapan, dalam setiap langkahku
aku ingin mendekati-Mu selamanya sehingga apapun diriku
ku berharap untuk bertemu dengan-Mu
Yaa Rabbi~~~

Serangkai syair singkat yang begitu subhanallah dari Edcoustic :') aaaaa~ jadi teringat dengan seorang saudariku yang memperkenalkan syair tersebut. Uhibbuki fillah yaa ukhti :*
MasyaAllah, DIA tuh memang super sekali! dan begitu sayangnya sama aku sebagai salah satu hamba-Nya karena belakangan ini tuh aku dipertemukan dengan orang-orang hebat yang juga memotivasi aku untuk menuju perubahan :')

Bismillahirrahmanirrahim. Yaa Rabb~ aku mau MOVE ON dari segala kemaksiatan! aaaaa~ cukup sampai disini deh hidupku yang tak jauh dari maksiat. Astaghfirullah.
Kembali kepada masa lalu aku yang mungkin memang masih amat teramat sangat jauh dari ajaran-Nya~
Beberapa hari lalu tuh sepertinya aku diajarkan makna sebenarnya dari yang namanya 'ikhlas' melalui seorang wanita yang juga luar bisa :')b
Okay, Diawali dengan mengutip rangkaian kalimat dari GAUL ISLAM edisi /tahun ke-6 (2 Dzulhijjah 1434 H / 7 Oktober 2013):
"Sobat muda, masih banyak diantara kita, yang sering sekali melakukan suatu hal tanpa peduli akibat dari perbuatan tersebut. Masih banyak dari kita yang enjoy-enjoy aja dalam berbuat maksiat kepada Allah Ta'ala. Kita seolah lupa, bahwa apa pun perbuatan buruk yang kita kerjakan, akan berbuah keburukan pula. Kita sebenarnya tahu, tapi kayaknya ngga mau mikir akibat deh! Pokoknya mau berbuat semau gue. Akibatnya aja ngga dipikirin. Apalagi pertanggungjawabannya!"
Nah, cukup. Ada beberapa kata dan kalimat yang ingin aku garis bawahi, terutama dalam kata "pertanggungjawaban". Seperti yang memang telah sama-sama diketahui bahwa segala perbuatan sekecil apapun tuh pasti akan diminta pertanggungjawabannya. Okay, mungkin orang lain bahkan orang-orang terdekat kita ngga tau atas perbuatan yang kita lakukan karena memang kita manusia yang menjadi pemeran utama dalam kehidupan masing-masing. Dan LUAR BIASA-nya ALLAH tuh tau segala hal yang kita lakukan, sekecil apapun itu dan meskipun dilakukan dalam tahun; bulan; minggu; hari; jam; menit; detik yang bersamaan di tempat berbeda. Subhanallah :')b
Yuk, sambil lihat surat Al-Zalzalah : 7-8
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya) pula."
Tuh kan, betapa MAHA DAHSYATnya DIA! Nah, kita sebagai 'pemeran' ngga mau juga kan kalau saat hari perhitungan dan pembalasan nanti tuh malah tumpukan dosa yang akan kita tunjukkan di hadapan DIA? Naudzubillah...
*hening~~~
Memang sebagai manusia, kita tuh ngga terlepas dari kesalahan. Se'perfect' apapun orang itu, tetap saja pasti pernah melakukan kesalahan. Tapi kalimat seperti itu tuh jangan malah dijadikan patokan. Mentang-mentang setiap manusia ngga luput dari kesalahan tuh tetap aja bukan berarti malah santai-santai aja setelah kita tau kalau perbuatan kita tuh salah. Hal itu yang justru SALAH BESAR! -___-
Alhamdulillah, kita masih diberikan waktu dan kesempatan untuk memperbaiki diri serta introspeksi untuk menjadi semakin baik ke depannya. Oleh karena itu, jangan sampai kesempatan seperti itu kita sia-siakan begitu saja. Nah, giliran kesempatannya sudah berlalu malah disesali~ #naudzubillah
Lalu~ kita tuh kan hidup di dunia ngga sendiri. Ada orang lain yang ikut berperan dalam berjalannya roda kehidupan ini, dan ngga lepas pula dari benda mati yang ada di sekitar kita yang bisa dikatakan sebagai saksi bisu (?) Yaaaaa.. suatu yang tercipta bisu di dunia, tetapi akan memberikan kesaksian di akhirat nanti *jeng..jeng..jeng..
Mungkin aku masih belum terlalu bijak dalam hal seperti ini, tapi segala rangkaian kata dan kalimat yang telah tersusun seperti ini tuh merupakan suatu pelampiasan dari pemikiran pribadi. Nah loh, mungkin agak aneh tapi akan lebih aneh lagi kalau aku ngga menuangkan hal-hal aneh ke dalam bentuk wacana aneh seperti ini ^^'v Setidaknya InsyaAllah ada manfaat tersendiri buat akunya :)

Hm.. Belakangan ini sering disadarkan betapa Maha Mulianya DIA... Atas kehendak-Nya aku bisa menjadi diriku yang seperti sekarang ini. Mungkin memang pribadi yang masih amat teramat sangat jauh dari yang namanya kesempurnaan, tetapi aku sangat bersyukur atas hidayah dan kekuasaan-Nya itu :') Ngga kebayang deh, bagaimana kalau diriku saat ini sama seperti aku di masa lalu (?) 
Beberapa kali berdiam diri untuk termenung, dan cukup sering juga aku merasa salut dengan semua ini. Coba deh perhatikan, betapa sempurnanya penciptaan langit dan bumi serta komponen yang ikut terlibat di dalamnya. Begitu mendetail, begitu spesifiknya sampai-sampai tak ada kalimat yang mampu mengutarakan betapa menakjubkannya itu semua. MasyaAllah :')b
Dan pada akhirnya aku begitu terimakasih sama DIA yang sudah mengajarkan banyak hal mengenai kehidupan melalui orang-orang hebat yang hadir di sekitar aku :')
Untuk-Mu Kekasih Terindahku.. Terimakasih atas segala macam nikmat-Mu yang InsyaAllah dapat menjadi tolak ukur untuk menunjukkan rasa cintaku pada-Mu Yaa Rabb. Terimakasih atas hadirnya orang-orang terbaik di sekitarku yang dapat membantuku untuk tetap mengingat-Mu. Terimakasih atas kebesaran-Mu yang menggerakkan hati serta langkah kaki ini ke dalam ajaran-ajaran-Mu. Jagalah hati ini Yaa Rabb.. Jagalah langkah kaki ini.. Bimbing aku menuju jalan lurus-Mu Yaa Rabb.. Jangan biarkan aku terhanyut ke dalam perbuatan yang melanggar syari'at-Mu.. Kuatkan aku dan ijinkan aku bertaubat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah aku perbuat.. Sesungguhnya hanya Engkau-lah sebaik-baik tempat mengadu dan hanya kepada Engkau-lah aku berharap.. *aamiin allahumma aamiin~

#Rawakalong, 28 Oktober 2013 (21:47)
Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke-85
dan Ulang Tahun Universitas Pancasila ke-47

Monday, October 21, 2013

Beberapa alasan mengenai pandangan mereka tentang kami*

Bismillahirrahmanirrahim.
Memang akhwat berjilbab besar masih suka dipandang aneh, tapi taukah kau?

  • Pandangan itu yang menjadi penguat kami menjalankan perintah Rabb kami untuk berjilbab syar'i
  • Pandangan itu yang menjadi cambuk bagi kami untuk terus memperbaiki diri kami
  • Pandangan itu yang menjadi cara kami untuk tetap semangat mensyi'arkan berjilbab syar'i bagi para muslimah
  • Pandangan itu yang menjadikan kami untuk tak gampang rapuh karena menggunakan jilbab yang seperti ini
  • Pandangan itu yang membuat kami semakin mencintai jilbab kami, dan takkan kami biarkan seorangpun melepasnya
  • Pandangan itu yang kini telah menjadi hal biasa untuk kami yang berjilbab seperti ini, tetapi dengan inilah kami dapat berdakwah tanpa bicara
  • Pandangan itu yang membuat kami biasa mendengar istilah teroris, ekstrimis, fundamentalis kepada kami
Tetapi cobalah untuk mengubah pandangan itu kepada kami karena kami bukanlah ancaman bagi kalian. Sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang berusaha menjalankan syari'atnya.


*sumber: broadcast dari sebuah grup :')

Monday, October 14, 2013

Seminar Mahasiswa: “Peran Mahasiswa dalam Membentuk Peradaban Islam”

Oleh. Ust. Abdul Wahid, Lc, M. E. I
(Dengan beberapa ringkasan serta tambahan kata-kata dari saya pribadi)

Sisi-sisi bagi umat muslim:
  • Lingkungan keluarga
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim : 6)
  • Masjid
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” 
(QS- At-Taubah : 18)
  • Sekolah, Kampus, atau Majelis
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikaakan kepadau, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan member kelapangan untukmu. Dan apabila dkatakan, ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadillah : 11)

Apa saja yang harus dipersiapkan oleh pelajar atau mahasiswa sebagai kader dakwah?
  • MENTAL >>> Kita harus siap segala macam pemahaman yang mungkin akan berlainan, bahkan bertentangan.
  • NIAT >>> Kalau niat sejak awalnya sudah ngga benar, maka untuk ke depannya akan menjadi ngga benar juga. Naudzubillah.
Sebaiknya mengucapkan niat sebelum melaksanakan suatu hal, ketika melaksanakan hal tersebut, serta setelah melaksanaan hal itu.

Apakah ILMU yang kita cari?
  1. “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang Menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali-Imran : 18)
  2. “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhan-nya? Katakanlah, ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar : 9)

Nah, ilmu yang kita cari tuh jangan sampai membuat kita melupakan-Nya!
Inti dari sebuah ilmu adalah…RASA TAKUT
“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, ‘Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan.’ Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (Azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.” (QS. Faathir : 37)

Maka, sebaik-baik ilmu adalah yang merupakan wahyu, berasal dari Allah yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dikatakan bahwa, sungguh HINA jika seorang anak menyia-nyiakan segala peluh dan perjuangan seorang ayah. Karena beliau-lah yang bertanggung jawab atas keluarganya, serta atas hartanya. Tidak sedikit pula remaja ataupun anak-anak yang dalam usia menuju dewasa bahkan anak yang kiranya masih di bawah umur seringkali lebih mengutamakan untuk menjaga komunikasi dengan teman-teman ataupun orang yang bukan mahramnya melalui segala macam media sosial atau messenger (seperti: What’sApp, Line, WeChat, KakaoTalk, Y!Mail, Facebook, Twitter, Mig33, dan sebagainya). Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengakses itu semua. Dan sebagian besar dari mereka menghabiskan waktu untuk berbincang atau chatting dengan teman mereka atau semacamnya, bukan kepada orangtua mereka yang seharusnya lebih mereka utamakan dari itu semua. Mereka lebih mengkhawatirkan orang lain, bukan orangtua mereka, seperti bertanya “sudah makan atau belum?” dan sebagainya. Pernahkah kita bertanya kepada Ayah atau Ibunda kita, apakah mereka sudah makan? Coba tanyakan hal tersebut pada pribadi masing-masing…~

Ada 2 kisah masyhur yang dapat kita teladani:
  1. Di suatu Universitas ada seorang dosen yang merupakan seorang pemikir yang luar biasa. Beliau telah menyalurkan pemikiran-pemikiran hebatnya ke dalam sebuah buku karyanya. Suatu ketika beliau mengatakan bahwa tak seharusnya umat Islam merasa kesal atas berbagai aksi pembakaran Al-Qur’an yang telah terjadi dibeberapa negara. Beliau melanjutkan bahwa Al-Qur’an yang sebenarnya hanya terdapat di lauh mahfuzh, beliau bahkan sampai menertawakan hal tersebut. Di saat yang bersamaan pula ada seorang mahasiswa yang dengan percaya dirinya, dia menghampiri sang dosen. Mahasiswa tersebut mengambil buku hasil karya sang dosen lalu meludahinya, kemudian menginjak buku tersebut di hadapan sang dosen dan rekan-rekannya. Tanpa pikir panjang, sang dosen pun marah dan memaki-maki mahasiswa tersebut atas apa yang telah dia lakukan. Dengan santainya mahasiswa tersebut berkata, “Mengapa Bapak marah karena saya menginjak buku karya Bapak?”. Sang dosen pun menjawab, “Jelas saja saya marah atas apa yang telah kamu lakukan terhadap buku itu, karena itu adalah buku yang berisi segala hasil pemikiran saya.” Mahasiswa tersebut pun menjawab, “Tidak seharusnya Bapak marah bahkan sampai memaki-maki saya karena ini hanya sebuah buku, sedangkan pemikiran Bapak hanya ada dalam otak Bapak.” Dan dalam waktu yang cukup singkat, sang dosen pun segera merapikan segala barang bawaan beliau lalu meninggalkan ruangan dengan rasa malu. Subhanallah :’)
  1. Suatu ketika ada seorang Ustadz dan pende** sedang melakukan percakapan. Sang pende** pun berkata, “Para penganut Agama Islam itu bodoh karena mereka menyembah apa yang tidak berwujud dan tidak nyata. Berbeda dengan agama saya yang menyembah ‘sesuatu’ yang benar-benar nyata.” Kemudian sang Ustadz pun beranjak dari tempat duduknya untuk membuat secangkir teh dengan gula yang agak dilebihkan. Kemudian Ustadz tersebut memberikan teh itu kepada pende**, kemudian sang Ustadz menanyakan bagaimana rasa teh tersebut. Maka pende** itu pun berkata bahwa teh yang diminumnya manis. Sang Ustadz bertanya sekali lagi dengan pertanyaan yang sama, maka pende** tersebut tetap berkata bahwa teh yang diminumnya itu manis. Kemudian sang Ustadz meminta pende** untuk menggambarkan bagaimana rasa manis yang ia maksudkan. Terdiam. Pende** itu berulang kali berkata bahwa teh itu manis, kemudian terdiam. Dan pada akhirnya sang Ustadz pun berkata bahwa Rabb yang disembah oleh umat Muslim itu seperti rasa manis yang dikatakan pende**. Yaitu merupakan sesuatu atau Dzat yang tidak dapat dilukiskan serta digambarkan secara nyata, tetapi itu tuh ada dan terasa secara nyata. Subhanallah :’)

Mari rumuskan kesimpulan dalam kedua kisah yang subhanallah tersebut :’)
Salah satu poin yang cukup penting dari kedua cerita tersebut adalah “Kepercayaan diri seorang muslim itu harus terbina.” Dan itu hanya merupakan salah satu hikmah yang dapat kita simpulkan. Al-Qur’an dan As-Sunnah yang merupakan kunci utama yang memang harus kita jaga serta tanamkan dalam diri kita masing-masing.
Ada seorang pende** yang mengatakan, “Hilangkan Al-Qur’an dari dalam dada seorang muslim, maka itulah kehancuran muslim yang sesungguhnya.” Nah, terlihat jelas dari kalimat tersebut bahwa Al-Qur’an merupakan kunci utama umat Muslim. Ialah sebagai pedoman serta petunjuk dalam kehidupan untuk senantiasa menuju ke jalan-Nya. Maka apabila seorang Muslim tidak menanamkan nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Qur’an, bersiaplah dia untuk merasakan yang namanya kehancuran. Naudzubillah. Semoga kita bukan merupakan golongan yang seperti itu.

Kembali lagi kepada ilmu, dalam menuntut ilmu itu kita harus memperhatikan ADAB. Sebagai contoh, seorang guru. Beliau adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang juga sebagai panutan serta teladan bagi muridnya. Apabila guru bersikap terlalu hedonis, maka secara otomatis muridnya akan bertindak jauh lebih hedonis. Maka hati-hatilah dalam bertindak dan selalu waspada akan segala hal yang terjadi di sekeliling kita. Usahakan agar kita yang dapat membaur dengan sesama, jangan sampai melebur atau terbawa oleh arus yang dapat membawa kita kepada kehancuran. Kemudian sebagai seorang murid, kita tuh harus tetap hormat terhadap guru kita. Siapapun beliau dan seperti apapun beliau. Pokoknya jangan mau kalah sama 'KUNG FU PANDA' yang begitu mempunyai rasa hormat kepada gurunya.
Akidah yang benar itu tidak dapat menentukan bahwa orang yang memiliki akidah tersebut akan selalu benar. Tak menutup kemungkinan pula bahwa akidah seseorang itu memang tepat, tetapi orang tersebut tidak dapat menerapkan akidahnya sesuai dengan ilmu yang dia miliki. Dapat dikatakan bahwa dia hanya sekedar tau saja.

Nah, oleh karena itu.. Dalam menuntut ilmu, kita harus memperhatikan hal-hal berikut:
  • Dimana kita dapat menerapkan ilmu itu?
  • Pada saat apa ilmu itu harus kita terapkan?
  • Bagaimana cara menerapkan ilmu tersebut?
Lalu, apakah selesai pencarian kita akan ilmu dengan sebatas penerimaan ijazah?
Tentu saja TIDAK !!!
Tugas kita sebagai mahasiswa sekaligus sebagai generasi penerus bangsa adalah untuk mengembalikan segala macam pandangan, pemikiran serta pemahaman dari orang-orang terdekat dan orang-orang di sekitar kita agar dapat sama-sama menuju ke suatu jalan yang benar-benar diridhai-Nya. Suatu hal penting yang harus diingat adalah AMANAH. Sesungguhnya AMANAH itu yang harus kita jaga, dan AMANAH itu bukan hanya berupa lembaran-lembaran.

Semoga bermanfaat dan dapat memotivasi kita untuk lebih MANTAB ke depannya ;;)
*aamiin allahumma aamiin~

Dakwah sebagai Sarana Menuju Peradaban Islam

Oleh. Ust. Wahyu Gumilang, S. Pd. I
(Edisi Revisi dengan kata-kata yang dimodifikasi pribadi)

Apa itu dakwah?

Secara etimologi, dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu: Da’a, Yad’u, Da’watan yang berarti ajakan atau seruan. Nah, kalau secara istilah pengertian dakwah tuh merupakan ajakan atau seruan kepada kebaikan dan keselamatan baik dunia maupun akhirat.

“Allah menyeru (manusia) ke Darus Salam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).” (QS. Yunus : 25)
Tersebut jelas dalam ayat itu bahwa Allah telah menetapkan keteguhan hati mereka yang memang dikehendaki-Nya, dan Allah menyeru umat-Nya ke Darus Salam yang merupakan tempat keselamatan bagi mereka yang memang dikehendaki-Nya. Semoga kita merupakan salah satu orang yang Dia kehendaki *aamiin..

Beberapa hal yang menyebabkan kita harus berdakwah:
  • Dakwah merupakan jalan yang ditempuh oleh Nabi dan Rasul
  • Dakwah merupakan suatu bentuk kegiatan untuk mengajak, mendorong, serta memotivasi orang lain berdasarkan bashirat (ilmu) untuk meniti jalan Allah.
“Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.’” (QS. Yusuf : 108)
  • Dakwah merupakan tugas-tugas serta perah kekhalifahan syar’iyyah serta sarana terwujudnya kejayaan peradaban Islam.
 “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka Agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. Dan dirikanlah sembahyang, tunaikan zakat, dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat. (QS. An-Nuur : 55-56)
  • Besarnya pahala dakwah.
“Barang siapa menuju kepada kebaikan baginya mendapatkan pahala orang yang mengikutinya, tidak sedikitpun mengurangi pahala mereka.” (HR. muslim)
  • Merupakan kebutuhan manusia agar tidak adanya kemungkaran.
Fungsi dari dakwah diibaratkan seperti baling-baling pada pesawat yang sedang terbang. Apabila dalam ketinggian maksimal baling-baling tersebut mendadak terhenti sedetik saja, maka itu akan menyebabkan kerusakan bagi pesawat tersebut. Sebagaimana dakwah yang memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Apabila dakwah tidak dimaksimalkan, maka justru akan menyebabkan kehancuran pada diri manusia meskipun secara perlahan dan tak terlihat. Semoga Allah melindungi kita dari kerusakan atau kehancuran tersebut. Aamiin..
  • Sebagai upaya mengeluarkan manusia dari kegelapan atau keterpurukan ruhani.
“Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah : 257)
  • Merupakan amal mulia di sisi Allah.
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?’” (QS. Fushshilat : 33)
  • Untuk menjaga dan megawali tujuan-tujuan diturunkannya syari’ah, meliputi:
    • menjaga agama
    • menjaga jiwa (darah dan kehormatan)
    • menjaga harta
    • menjaga akal
    • menjaga keturunan
  • Gencarnya serangan dari musuh-musuh Islam
Apa saja yang harus kita lakukan sebagai kader dakwah?
~ Pertama, pokok-pokok keimanan dan keislaman harus disampaikan
~ Lalu keimanan dan keislaman yang mencakup ibadah tersebut dapat direalisasikan
~ Serta larangan terhadap segala macam hal yang menjurus kepada kesyirikan dan kemaksiatan


Nah, berikut ini hal-hal yang harus disiapkan:

# Ilmu bashirah

“Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.’” (QS. Yusuf : 108)
# Sabar

“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhan-mu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang kafir di antara mereka. (QS. Al-Insan : 24)
# Hikmah

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dia-lah yang lebih Mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl : 125)
# Akhlak mulia

Amal merupakan penjagaan dari ilmu itu sendiri. Selain itu, amal juga sebagai salah satu konsekuensi dari ilmu kita. Kemudian do’a yang merupakan senjata yang paling ampuh bagi umat Muslim. 

# Menghancurkan segala macam penghalang antara kita dengan objek dakwah
# Bersikap lapang dada terhadap perselisihan

       Inti dari semua ilmu kehidupan adalah TAUHID. Tauhid itu ibarat benih dari sebuah pohon yang baik. Benih tersebut akan menghasilkan akar, batang, serta cabang yang tentunya akan baik pula. Dan semua ilmu, apapun itu pasti akan kembali kepada Tauhid. 

Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan keTAUHIDan:
· Menuntut ilmu yang dapat menambah rasa takut kita kepada Allah
· Mendekatkan diri kepada orang-orang yang saleh
· Membaca kisah-kisah serta sejarah para Sahabat dan Rasul

Berikut beberapa kriteria kader dakwah yang baik:
Ø Bermuatan kemurnian
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah : 5)
Ø Dilakukan dengan berjama’ah dan secara terorganisir
Ø Bermuatan kebangkitan dengan memberikan kesadaran akan tugas dan tujuan kehidupannya

Semoga bermanfaat untuk semua para kader dakwah ^^/

Saturday, October 12, 2013

Yaa Rabb.. Izinkan aku jatuh cinta~

Assalamu'alaikum..
Sekedar ingin mengutip rangkaian syair dari buku #IBELIEVE yang sepertinya cocok buat para umat akhir zaman, khususnya para generasi galau -.-/

Bismillahirrahmanirrahim~
Allahu Rabbi,, Jika suatu saat aku jatuh cinta, jangan biarkan cintaku pada-Mu berkurang hingga membuatku lalai pada-Mu..
Allahu Rabbi,, aku punya pinta.. Jika suatu saat aku jatuh cinta, penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas agar rasaku pada-Mu tetap utuh..
Allahu Rabbi,, Jika suatu saat aku jatuh cinta, pilihlah seseorang untukku yang hatinya penuh dengan kasih-Mu dan membuatku semakin mengagumi-Mu..
Allahu Rabbi,, Jika suatu saat aku jatuh hati, berilah aku kesempatan untuk lebih dekat dengan cinta-Mu..
Allahu Rabbi,, Jika aku jatuh hati, jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku..
Allahu Rabbi,, Anugerahkanlah aku cinta-Mu, yang tak pernah pupus karena hanya Engkau-lah yang pantas dicintai.
Allahu Rabbi,, kabulkanlah pintaku, sesungguhnya Engkau Yang Maha Mengabulkan do'a..
*aamiin allahumma aamiin~

Semoga bermanfaat untuk meningkatkan rasa cinta kepada Dzat sebaik-baiknya yang patut dicinta~ ;;)