Monday, October 27, 2014

Kisah Inspiratif Hari Ini... ^^/

[Re-share]

Setiap selesai sholat jum'at tiap pekannya, seorang imam (masjid) dan anaknya (yang berumur 11 tahun) mempunyai jadwal membagikan buku–buku islam, diantaranya buku at-thoriq ilal jannah (jalan menuju surga). Mereka membagikannya di daerah mereka di pinggiran Kota Amsterdam.
***

Namun tibalah suatu hari, ketika kota tersebut diguyuri hujan yang sangat lebat dengan suhu yang sangat dingin.

Sang anakpun mempersiapkan dirinya dengan memakai beberapa lapis pakaian demi mengurangi rasa dingin.
Setelah selesai mempersiapkan diri, ia berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, aku telah siap"
Ayahnya menjawab : "Siap untuk apa?"
Ia berkata: "Untuk membagikan buku (seperti biasanya)"
Sang ayahpun berucap: "Suhu sangat dingin diluar sana, belum lagi hujan lebat yang mengguyur"
Sang anak menimpali dengan jawaban yang menakjubkan : "Akan tetapi, sungguh banyak orang yang berjalan menuju neraka diluar sana dibawah guyuran hujan"
Sang ayah terhenyak dengan jawaban anaknya seraya berkata: "Namun ayah tidak akan keluar dengan cuaca seperti ini"
Akhirnya anak tersebut meminta izin untuk keluar sendiri. Sang ayah berpikir sejenak dan akhirnya memberikan izin. Iapun mengambil beberapa buku dari ayahnya untuk dibagikan, dan berkata: "terimakasih wahai ayahku".

***

Dibawah guyuran hujan yang cukup deras, ditemani rasa dingin yang menggigit, anak itu membawa buku-buku itu yang telah dibungkusnya oleh sekantong plastik ukuran sedang agar tdk basah terkena air hujan, lalu ia membagikan buku kepada setiap orang yang ditemui. Tidak hanya itu, beberapa rumahpun ia hampiri demi tersebarnya buku tersebut.

***

Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku ditangannya. Namun sudah tidak ada orang yang lewat di lorong tersebut. Akhirnya ia memilih untuk menghampiri sebuah rumah disebrang jalan untuk menyerahkan buku terakhir tersebut.

Sesampainya di depan rumah, ia pun memencet bel, tapi tidak ada respon. Ia ulangi beberapa kali, hasilnya tetap sama. Ketika hendak beranjak seperti ada yang menahan langkahnya, dan ia coba sekali lagi ditambah ketukan tangan kecilnya. Sebenarnya ia juga tidak mengerti kenapa ia begitu penasaran dengan rumah tersebut.

Pintupun terbuka perlahan, disertai munculnya sesosok nenek yang tampak sangat sedih. Nenek berkata: "ada yang bisa saya bantu nak?"
Si anak berkata (dg mata yg berkilau dan senyuman yang menerangi dunia): "Saya minta maaf jika mengganggu, akan tetapi saya ingin menyampaikan bahwa Allah sangat mencintai dan memperhatikan nyonya. Kemudian saya ingin menghadiahkan buku ini kepada nyonya, di dalam nya dijelaskan tentang Allah Ta'ala, kewajiban seorang hamba, dan beberapa cara agar dapat memperoleh keridhoannya."

***

Satu pekan berlalu, seperti biasa sang imam memberikan ceramah di masjid. Seusai ceramah ia mempersilahkan jama'ah untuk berkonsultasi. Terdengar sayup – sayup dari shaf perempuan seorang perempuan tua berkata: "Tidak ada seorangpun yang mengenal saya disini, dan belum ada yang mengunjungiku sebelumnya. Satu pekan yang lalu saya bukanlah seorang muslim, bahkan tidak pernah terbetik dalam pikiranku hal tersebut sedikitpun. Suamiku telah wafat dan dia meninggalkanku sebatang kara di bumi ini".

Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu.
"Ketika itu cuaca sangat dingin disertai hujan lebat, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku. Kesedihanku sangat mendalam, dan tidak ada seorangpun yang peduli padaku. Maka tidak ada alasan bagiku untuk hidup. Akupun naik ke atas kursi dan mengalungkan leherku dengan seutas tali yang sdh kutambatkan sebelumnya. Ketika hendak melompat, terdengar olehku suara bel. Aku terdiam sejenak dan berpikir : "paling sebentar lagi juga pergi".
Namun suara bel dan ketukan pintu semakin kuat. Aku berkata dalam hati: "siapa gerangan yang sudi mengunjungiku,… tidak akan ada yang mengetuk pintu rumahku".

Kulepaskan tali yang sudah siap membantuku mengakhiri nyawaku, dan bergegas ke pintu. Ketika pintu kubuka, aku melihat sesosok anak kecil dengan pandangan dan senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya. Aku tidak mampu menggambarkan sosoknya kepada kalian.
Perkataan lembutnya telah mengetuk hatiku yang mati hingga bangkit kembali. Ia berkata: "Nyonya, saya datang untuk menyampaikan bahwa Allah Ta'ala sangat menyayangi dan memperhatikan nyonya", lalu dia memberikan buku ini (buku jalan menuju surga) kepadaku.

Malaikat kecil itu datang kepadaku secara tiba-tiba, dan menghilang dibalik guyuran hujan hari itu juga secara tiba-tiba. Setelah menutup pintu aku langsung membaca buku dari malaikat kecilku itu sampai selesai. Seketika kusingkirkan tali dan kursi yang telah menungguku, karena aku tidak akan membutuhkannya lagi.
Sekarang lihatlah aku, diriku sangat bahagia karena aku telah mengenal Tuhanku yang sesungguhnya. Akupun sengaja mendatangi kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku tersebut untuk berterimakasih kepada kalian yang telah mengirimkan malaikat kecilku pada waktu yang tepat. Hingga aku terbebas dari kekalnya api neraka."

***

Air mata semua orang mengalir tanpa terbendung, masjid bergemuruh dengan isak tangis dan pekikan takbir… Allahu akbar…

***

Sang imam (ayah dari anak itu) beranjak menuju tempat dimana malaikat kecil itu duduk dan memeluknya erat, dan tangisnyapun pecah tak terbendung dihadapan para jamaah.
Sungguh mengharukan, mungkin tidak ada seorang ayahpun yang tidak bangga terhadap anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.

***

Judul asli : قصة رائعة جدا ومعبرة ومؤثرة
Penerjemah : Shiddiq Al-Bonjowiy

Saturday, October 25, 2014

SEMANGAT membina! :')

Assalamu'alaykum.
Hai Sabtu!
Alhamdulillah, Sabtu pagi tadi tuh aku dihadapkan dengan hal atau kejadian yang begitu MasyaaAllah :')
aaaaa~ sebelumnya terimakasih banyak untuk kakaku, PURWO UDIUTOMO. Beliau tuh orang HEBAT dan MasyaaAllah memang! Daaaaann karena beliaulah, aku bisa mendapat nasehat baru pagi hari tadi. MasyaaAllah :')
hm... kira-kira garis besar dari nasehatnya adalah seperti ini dengan sedikit revisi.... *jeng..jeng..jeng..*

Bismillahirrahmanirrahim.
"Berbahagialah dan begembiralah dengan kesempatan ini. Bersedih dan mengangislah ketika kita tak bisa berada di 'jalan ini'.."

Orang yang berada dalam barisan dakwah ini adalah mereka yang mewarisi kemenangan, memiliki kemuliaan dan kejayaan.
Allah akan tegakkan Agama ini, di dunia ini, sampai dengan hari akhir nanti.
Dalam bidang politik belakangan ini tuh orang justru akan 'ikut' dalam barisan yang MENANG. Menang adalah sesuatu yang dirasa begitu menguntungkan, walaupun ngga ada hadiah atau apapun yang didapat karena kita sudah merasakan menang. Nah, apalagi kalau sudah menang lalu ada 'hadiah' yang juga didapat?
Islam adalah dakwah dan tarbiyah. Secara karakter mungkin kita mengatakan bahwa dakwah lebih ke eksternal, sedangkan tarbiyah lebih ke internal.
Mekanisme untuk menyalurkan itu semua dinamakan dakwah. Nah, untuk dapat tersalurkan nilai-nilai itu maka dibutuhkan SDM yang disebut kader dakwah. Tapi kader ini ngga langsung ada begitu aja. Kader itu ngga 'muncul' secara tiba-tiba, meskipun pada kenyataannya Allah tuh Maha Berkehendak. Tetapi perlu kita sadari bahwa itu tak semata-mata 'ada' begitu saja tanpa adanya PROSES.
Sebagai contoh, bisa kita lihat pada kisah Nabi Musa. Atas kehendak-Nya, hanya dengan memukulkan tongkat ke tanah, Nabi Musa dapat membelah lautan. MasyaaAllah.
Nah, pertanyaannya... yang hebat tuh ketika Musa memukulkan tongkat atau ketika Musa dapat membelah laut?
Ketahuilah.. memukul tongkat adalah sebuah proses, sedangkan membelah lautan merupakan output dari proses yang telah dilakukan.
Ingat, selalu ada proses dalam segala hal yang ingin kita 'capai'. Dan DIA-lah yang menentukan bagaimana hasilnya :')
Contoh lain dapat kita lihat dari kisah Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail.
Dalam kisah itu apakah Ibrahim tau untuk apa dia menyembelih anaknya? Apakah dia protes ketika Allah meminta ia untuk menyembelih Ismail? Apakah Ibrahim mengetahui sebelumnya bahwa Ismail akan digantikan dengan seekor domba?
Itu adalah salah satu bentuk sikap penghambaan yang begitu luar biasa. Ibrahim PERCAYA bahwa Allah Maha Mengetahui segala macam hal yang terjadi dalam kehidupan ini. Hal seperti itulah yang sudah seharusnya kita contoh. Selama itu merupakan ketentuan serta ketetapan Allah, maka jangan ragu untuk melaksanakan dan menunaikannya. Begitu juga sebaliknya, jika Allah melarang kita melakukan sesuatu maka jangan sampai kita justru mendekatinya. Sesungguhnya hanya Allah-lah sebaik-baiknya Dzat yang Maha Baik :')

Lanjut lagi....
Jadi.. Dakwah itu membutuhkan kader. Kader itu ngga ada begitu aja. Kader itu perlu dibentuk. Pembentukkan kader itulah yang dinamakan tarbiyah. Nah, lalu ngga semua orang bisa menjadi kader.
Sesungguhnya kualitas tiap orang itu memang berbeda. Nah, bagaimana kita bisa memanfaatkan, mengembangkan serta meningkatkan potensi tiap pribadi agar dapat dikatakan layak menjadi kader.

Sekarang bagaimana kita memposisikan diri kita, terutama di lingkungan sekitar kita. Jangan sampai ada atau tidak adanya kita di lingkungan kita tuh ngga ada efek atau pengaruhnya sama sekali. Jangan sampai ada atau tidak adanya 'peran' kita di lingkungan sekitar kita tuh ibarat ngga apa-apa, ngga ada masalah dan ngga ada pengaruhnya sama sekali.

Dalam barisan itu ada yang kuat dan ada yang lemah. Kalau kita lemah, maka kita akan terseret-seret. Tetapi sadarkah? Meskipun kita terseret-seret atau mungkin terinjak, tetapi selama kita masih berada di dalam barisan maka kita akan tetap jalan. Nah, gimana kalau kita ngga berada dalam barisan? Secara sadar atau tidak, yang ada tuh mungkin kita akan berhenti karena tak tau jalan. Ibarat sebuah sepeda.. Sebuah sepeda dapat terus berjalan karena adanya keseimbangan. Keseimbangan didapat apabila sepeda itu terus dikayuh. Nah, itulah yang menjadi salah satu hal yang memotivasi kita untuk membina :)

Membina itu capek? Yaaa.. memang capek.
Seperti halnya bertani. Jadi petani tuh juga ngga kalah capek. Tapi bagaimana coba kalau ngga ada petani? Bagaimana kalau para petani tuh pada ngeluh karena merasa capek? Bagaimana?
Hm... tentunya kita ngga bisa mencicipi apa yang menjadi makanan pokok kita.
Jadi... berbahagialah karena kita ada dalam barisan ini. Berbangga hatilah karena DIA telah memilih kita untuk 'ikut' terlibat dalam jalan dakwah ini. Jangan sampai ada penyesalan karena kita berada disini. Daaaann jangan sampai kita malah tergabung dalam 'barisan sakit hati' yang hanya karena 'pernah' kecewa dengan bagian dari jamaah ini, kita justru mundur secara perlahan kemudian menghilang.. jangan sampai~ ><
Wallahu a'lam..

Yak, itulah kira-kira garis besar dari nasehat yang secara ngga langsung memotivasi diri aku pribadi khususnya. MasyaaAllah :')
Sebenarnya banyak kalimat yang cukup nge-jleb juga itu tuh yaaaa... semoga bisa jadi bahan introspeksi dan perbaikan buat diri akunya *aamiin allahumma aamiin :')

*uhuk* sebagai penutup...
Jika bersama dakwah saja kau serapuh itu, bagaimana jika kau seorang diri?
Sekuat apa kau jika seorang diri?
Sekuat apa kau jika seorang diri?
Sekuat apa kau jika seorang diri?
*istighfar :"

Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya :')
Wassalamu'alaykum.

Monday, October 13, 2014

♪ Karena ALLAH tau... KITA MAMPU! :)

Assalamu'alaykum. SEMANGAT pagi!
Ahh, ntah mengapa lagi pengen banget posting lantunan lirik berikut ini :')

***
saat kau terpuruk dan terjatuh, pakai pundakku dan kita lawan terpuruk itu
karena Tuhan tahu kita mampu,
kita mampu...

saat beban penuhi pundakmu, genggam bahuku dan kita bagi bebanmu itu
karena Tuhan tahu kita mampu,
kita mampu...

Pernahkah dirimu merasa gelisah
begitu hebatnya beban yang harus engkau bawa
kaurasa susah, semangat patah, lalu kau pasrah, hentikan langkah, hingga akhirnya kau mengalah

di saat itu kau harus tahu bahwa Tuhan sebenarnya memberi ujian padamu
ujian untuk mengukur kadar keimananmu
ujian untuk mengangkat meninggikan levelmu

karena tak ada ujian yang tak bisa dilalui
karena Tuhan telah mengukur diri ini
lebih baik hadapi, segala beban diri
hadapi dengan ikhlas di hati

engkau tak sendirian menghadapi cobaan
saudara seiman pasti kan ulurkan tangan
kita hadapi semua dengan hati terbuka
yakin ini hanyalah ujian semata

saat kau terpuruk dan terjatuh, pakai pundakku dan kita lawan terpuruk itu
karena Tuhan tahu kita mampu,
kita mampu...

saat beban penuhi pundakmu, genggam bahuku dan kita bagi bebanmu itu
karena Tuhan tahu kita mampu,
kita mampu...

bertubi-tubi cobaan pun silih berganti, seakan-akan tak habis-habis dan tak berhenti
kita rasakan semakin lemah setiap hari, bahkan muncul keinginan tuk coba bunuh diri

tapi sejenak cermatilah kehidupan ini
betapa luasnya karunia dari Ilahi
meski kadang di tengah, kadang di sisi, kadang di atas, kadang di bawah kadang tak dimengerti

sadarlah kawan, di sepanjang perjalanan
sungguh hidup ini terus memberi pelajaran
karena bagaimana pun selalu ada Tuhan, yang memberikan kekuatan

satu per satu, seiring berjalannya waktu
kita akan tahu sebenarnya yang Tuhan mau
Tuhan ingin kita jadi manusia yang tangguh
Tuhan ingin agar kita tak mudah tuk mengeluh

saat kau terpuruk dan terjatuh, pakai pundakku dan kita lawan terpuruk itu
karena Tuhan tahu kita mampu,
kita mampu...

saat beban penuhi pundakmu, genggam bahuku dan kita bagi bebanmu itu
karena Tuhan tahu kita mampu,
kita mampu...

aku di sini sedia menemani
siap bantu jika beban itu mau kau bagi
jangan pikirkan pamrih, hilangkan semua perih
jangan lagi terpuruk dan tenggelam dalam sedih

genggam erat pundakku, cengkram erat bahuku
biar segera terbagi semua beban itu
bersama kita maju dan melangkah tanpa ragu
hapus semua pilu agar kita trus melaju

Tuhan tak ternah tidur, apa lagi mendengkur
semua ini telah jelas-jelas Tuhan ukur
mungkin dengan begini kita kan tahu bersyukur
mungkin dengan ini kita takan pernah takabur

Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini
Ebiet G Ade pernah melantunkan syair ini
ayo bangkit berdiri, kalau perlu kita lari
tetap semangat tuk hadapi semua!
***

Nasyid oleh: Ali Sastra ft The Jenggot

KARENA DIA TAU BAHWA KITA MAMPU...!!! :")

Thursday, October 9, 2014

水、2014年10月08日

Assalamu'alaykum. Aloha Oktober! Hihihi, apa kabar blog? Sepertinya ini juga sudah mulai berdebu (?) :')
Okaydeh, postingan pertama setelah cukup lama ngga ada postingan tuh re-type dari status aku ehhehehe ^^'v
Bismillahirrahmanirrahim~
ALHAMDULILLAH, SEMANGAT malam! \^0^/

Motivasi malam hari ini... Pokoknya tuh jangan takut bermimpi!
Misalnya kita ada Negara yang ingin kita datangi tuh, pokoknya YAKIN deh kalau kita BISA sampai kesana.. bahkan kasarnya tuh misalnya kita ngga punya uang atau ngga gitu mahir bahasanya sekalipun.
JANJI ALLAH itu PASTI loh, jadi.... jangan takut daaaann jangan sampai malah menggugat Sang Pencipta, itu malah yang bahaya karena nanti kalau DIA ngga ridha piyeeee? :|

kyaaaaaaa~ ありがとうございます, terimakasih banyaaaaakkk! Pokoknya segala macam niat baik tuh akan diiringi dengan hal-hal baik pula. InsyaaAllah :)
SEMANGAT malam! (/ω\)

Rawakalong, 09 Oktober 2014 - 00:09