Monday, January 25, 2016

"Saya cuma mau tanya aja", katanya.

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaykum.
Hai-hai, selamat malam~
Salam sehat dan SEMANGAT (ง ˙ω˙)ว 

Pengantar: Tabiat Manusia

Manusia adalah makhluk sosial, dan kesalahan sudah menjadi tabiat yang susah dihilangkan. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, "Setiap anak cucu Adam adalah orang-orang yang bersalah." - HR. At Tirmidzi

Setiap orang tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk bebas dari kesalahan, meskipun sudah berusaha. Oleh karena itu, tidak layak bagi setiap orang hanya mengurung dirinya dalam kesalahan-kesalahan, selalu merasa bahwa kesalahan tersebut selalu ada di hadapannya.

Tetapi bagi setiap orang yang berakal, akan menjadikan kesalahan itu untuk terus bangkit dan selalu memandang bahwa kesalahan adalah sebuah cobaan. Ketahuilah, tidak ada seorangpun kecuali kesalahan selalu ada di dekatnya.

Permasalahan sebagian orang adalah mengira bahwa kesalahannya akan menjauhkan dirinya dari kesuksesan dan kesalahan tersebut selalu membuat mereka putus asa. Setiap kesalahan hidup bukanlah akhir dari segalanya, bangkit dan teruslah melangkah meraih kesuksesan yang sempat tertunda.

*dikutip dari buku "Hidupkan Hidupmu"

...

...

Baiklah.. kali ini bahas hal yang rada menegangkan, konyol dan ahh banget ya ampuuunn :'D

ketika aku di rumah sore ini
ngga biasanya liat wasap setelah hape tak terkunci
rencananya mau baca pesan kaka yang pulang siang tadi
dan tetiba ada pesan yang muncul tanpa disadari

dari pesannya itu ketika aku baca
tertulis jelas bahwa beliau ingin bertanya
tanpa aku tau itu mengenai apa
setelah itupun ku mulai menerka-nerka

satu hal penting yang sempat dirasa
bahwa aku sempat dag dig dug ketika membaca
chat tersebut dengan bahasa serta pemilihan katanya
tadi tuh aku jadi berpikir, "huaaaaa, aku salah apaaaa..."

waktu berlalu tanpa disadari
tapi pertanyaan tersebut belum juga menghampiri (?)
justru yang ada malah keringat dingin gaje kayak gitu tadi 
daaaann niat untuk meminta maaf atas apapun yang terjadi (,,•﹏•,,)

sore berganti, petangpun datang
tetapi beliau yang ingin bertanya justru menghilang
buat diri ini tak bisa berpikir secara terang
gelisah sana sini khawatir akan pertanyaan yang ngga membuat girang (?)

selepas maghribpun masih sama
balasan berisi pertanyaan belum juga aku terima
duh, makin dag dig dug deh rasanya
khawatir banget kalau aku udah banyak buat kecewa D'X

ketika itu adzan isya' berkumandang
diri inipun semakin meradang
adanya rasa penasaran yang bukan kepalang
akan suatu pesan balasan yang tak kunjung datang

segera saja aku putuskan
beranjak ke kamar yang rada berantakan X'D
baru saja, di kasur aku meletakkan badan
taunya hape berdering tanda panggilan

ahh.. panggilan datang dan aku masih khawatir
ngga tau lagi deh tadi apa yang aku pikir
berharap kegelisahan ini segera menyingkir
langsung saja ku angkat telpon sebelum deringnya berakhir

ucapan salam sebagai kalimat pembuka
dari telpon yang begitu aku nantikan hadirnya
langsung saja aku bertanya, "ada apa?"
dan ternyata benarbenar pertanyaan tak terduga X'D

mendengar tanya yang jauh sekali dari perkiraan
alhamdulillah ketika itu aku mulai 'agak' mendingan :')
justru ada tawa yang rasanya masih tertahan
akhirnya jawaban atas pertanyaan itu tersampaikan

satu hal lucu yang menjadi terkenang
bahwa cara penyampaian tiap orang tuh berbeda memang
jangan sampai salah menempatkan cara pandang
karena begitu banyak hal terjadi dan bertolak belakang

masyaaAllah....
alhamdulillah....
ngga tau lagi deh apa yang harus dikatakan :'D

Baiklah... dari apa yang terjadi sejak sore tadi tuh memang ada pelajaran yang aku dapatkan. Seringkali manusia itu tuh sok tau banget deh yaaa, dalam hal ini akupun jadi tersangka. Ketika menghadapi hal yang sebenarnya kita ngga tau itu apa, tapi manusia malah sok menduga-duga. Mungkin yang tadi itu akunya saja terlalu mendramatisir, tapi yaaaa kalau diperhatikan dari chat awal yang didapat tuh yaaa.. gimana ngga dag dig dug cobaaaa... Tadi tuh rasanya udah kayak merasa ada salaaaaah banget deh ya ampun (/ω\*)

Pemikiran adalah salah satu senjata yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Sering sekali kebanyakan orang tidak menyadari betapa besarnya pengaruh pikiran dalam kepribadiannya. Ia dapat mengubah yang mulia menjadi hina, begitu juga sebaliknya.

Baik buruknya seseorang tergantung sejauh mana mereka mampu mengendalikan pemikirannya kepada hal-hal yang diinginkan. Maka, kadang kita menemukan mereka bisa hidup tentram damai sejahtera. Ada juga yang hidup di dunia ini tanpa adanya tujuan. Dari semua ini, pada akhirnya terungkap rahasia bahwa semua yang mereka alami merupakan hasil dari pemikiran mereka sendiri. Pemikiran mampu menuliskan segalanya, baik itu berupa kesuksesab, kegagalan, kerugian dan juga kegundahan hati.

Ketika kita tau akan hal itu, maka setiap orang harus mampu mengendalikan setiap kebijakan yang muncul dari pemikirannya. Pilihlah mana yang baik dan buanglah yang buruk. 

Hm...
Iyaloh, kalau tadi akunya sempat dan terlalu sibuk menduga-duga kemudian dilanjutkan seperti itu tuh bisa-bisa jatuhnya malah jadi su'udzan, negatip tingking atau malah mikir yang macem-macem deh pokoknya. Astaghfirullah... m(_ _)m

Sebelum diakhiri, ada lagi paragraf penutup nih...

Permasalahan yang sering dialami seseorang merupakan hasil dari perbuatannya sendiri. So, kitalah yang memasukkan perasaan tersebut ke dalam hati kita masing-masing tanpa menyadari bahaya yang akan datang menerpa.

Jika manusia ingin merasakan kenikmatan hidup yang sebenar-benarnya, maka milikilah pemikiran yang selalu benar juga dengan cara yang baik dan sesuai dengan aturan agama tentunya.

Terimakasih karena bersedia menampung rangkaian kata yang random banget ini yaaa, blog :'D
Btw.... yang tadi tuh dag dig dugnya ngga dibuat-buat loh X'D

Wassalamu'alaykum.


Waktu Luang yang Mematikan

Bismillahirrahmanirrahim...
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS al-Ashr [103]: 1-3)

adalah ayat yang membicarakan betapa pentingnya waktu...
jika kita tak pandai dalam memanfaatkan waktu, maka kita termasuk orang yang merugi...

"Tentang Waktu"... ngga sengaja menemukan kembali bacaan yang yaaaa... mengingatkan kembali betapa berharganya yang namanya waktu, terutama waktu luang :')

Aku sendiri sih ngga bisa bayangin deh betapa banyaknya hal yang dapat dikatakan terbuang dengan sia-sia, sedangkan yang namanya waktu itu memang tidak dapat kita putar kembali....

Memang... waktu itu ibarat pedang. Setiap detik ia memenggal kesempatan kita dengan tak kenal kompromi. Kejam, kita rasa memang demikian. Tapi alangkah lebih kejamnya lagi apabila kita tidak memanfaatkannya untuk kebaikan.....

Selamat membaca :)

***

Oleh: Wakhid budiarto

SAUDARAKU,

Di tengah-tengah kehidupan kita tentunya sangat banyak waktu yang diberikan untuk kita dalam melakukan segala macam kegiatan. Ya, sangat banyak kegiatan dalam setiap kehidupan kita sebut saja; belajar bagi para pelajar dan mahasiswa, bekerja pun menjadi rutinitas baik itu sebagai karyawan maupun pebisnis, termasuk juga aktivitas training yang dilakukan oleh para inspirator maupun motivator dan tentu masih banyak lagi aktivitas yang dilakukan sesuai dengan profesinya masing-masing.

Di dalam rutinitas aktivitas ataupun kegiatan yang dilakukan tersebut tak lepas peran kita dalam membagi waktu (yang memang dalam pemberian waktu ini kita masing-masing diberikan sama yaitu 24 jam dalam sehari setiap orang). Tentu dengan pembagian waktu ini kita mempunyai harapan besar minimal kegiatan yang kita lalui bisa terbagi pada waktunya masing-masing, namun hal lain yang lebih besar yaitu kita mampu meraih kesuksesan ataupun goaltertentu atas apa yang kita lakukan.

Selain dari pada itu, apalagi banyak orang yang mempunyai double activitybahkan lebih. Di era globalisasi ini banyak kalangan karyawan muda (juga tek lepas yang sudah berumur sekalipun) mencoba memanfaatkan waktunya selain untuk bekerja juga menempuh pelajaran di bangku kuliah, karena memang banyak kampus (universitas dan sekolah tinggi) menyediakan kelas untuk para karyawan, ada juga dosen yang selain mengajar mereka juga sambil melanjutkan jenjang pendidikannya, dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Terlepas dari apapun tujuan mereka, yang terpenting adalah tujuan tersebut merupakan hal yang postif.

Saudaraku,

Jika kita melihat fenomena ini, tentu dapat menyimpulkan bahwa orang-orang yang mampu memanfaatkan waktu dengan baik, maka hal-hal besar yang mereka targetkan untuk tercapai akan dapat tercapai. Meskipun bukan hanya waktu saja yang dikorbankan, juga banyak hal lain yang harus dicurahkan dalam melalui segala waktu dengan berbagai kegiatan tersebut yaitu tenaga, pikiran, dan juga harta pun tak lepas dari pengorbanan yang harus dikeluarkan.

Di sisi lain banyak kalangan yang justru berkebalikan dari contoh-contoh di atas, ada orang yang dalam mencari pekerjaan yang notabene adalah untuk dirinya sendiri justru bermalas-malasan, juga para mahasiswa ataupun pelajar yang mestinya pelajaran diserap dengan baik ataupun ingin mendapatkan nilai yang memuaskan dibangku perkuliahannya justru enggan untuk belajar dan mencari hal-hal baru untuk menambah wawasan, ilmu dan pengalaman, atau bahkan kita sendiri yang mempunyai seabreg (sangat banyak) kegiatan yang sudah kita jadwalkan dan merasa sudah lelah dengan yang sudah kita lalui dapat terjebak dalam keluangan waktu yang meski pun jarang kita sadari itu ada namun ketika kita bisa memanfaatkannya dengan baik mestinya bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat (apapun itu bentuknya).

Saudaraku,

Dan kunci dari itu semua adalah waktu, ketika kita bisa memanfaatkan waktu dengan baik dan mencurahkan segenap usaha kita maka akan tercipta sesuatu yang besar, spektakuler dan selain untuk meningkatkan nilai diri kita juga menjadi inspirasi bagi orang lain.

Sangat banyak tokoh sukses di sekitar kita yang bisa diambil sebagai inspirasi bagi diri kita dalam memanfaatkan waktu yang kita miliki. Tidak mudah dalam menjalani mungkin “iyya”. Tapi yang perlu kita khawatirkan adalah bahwa waktu luang yang kita miliki dan tidak kita manfaatkan, maka ini akan membunuh potensi-potensi besar yang kita miliki bahkan mungkin tidak kita ketahui jika kita tidak mencoba untuk segera melakukannya.

source: islampos.com

***

Waktu yang sudah terlewat tuh pasti nggak bisa balik lagi. Meskipun sudah kita 'undo' atau coba buat mengulangnya kembali, tapi tetap saja berbeda :')

Dimana saja dan sekuat apapun kita cari, waktu yang hilang dan berlalu tuh nggak akan ada gantinya deh. Oleh karena itu waktu menjadi salah satu hal yang sangat berharga bagi kita semua, bahkan bisa menjadi lebih berharga dari harta termahal sekalipun.

Selagi masih ada waktu, selagi DIA masih memberi kita kesempatan di dunia... Yuk kita manfaatkan sisa waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai nasi terlanjur menjadi bubur lalu karena terlalu lama dimasak, bubur itupun malah menjadi kerak yang mengering dan ngga nikmat lagi buat dimakan (?) Kalau sampai kayak gitu, jadi rugi banget deh kita :'

Rasulullah SAW mengingatkan,
"Jika kalian bangun di pagi hari, janganlah mengharap akan (hidup) sampai sore; dan jika berada di waktu sore jangan berharap akan (hidup) sampai besok pagi. Pergunakan masa sehatmu untuk (mempersiapkan) masa sakit, dan masa hidup untuk (menyiapkan bekal) kematian, seakan-akan kalian tidak tahu nama kalian besok pagi..." [HR Bukhari]

Nah, duhai diri...
Yuk manfaatkan sisa waktu yang dimiliki
Jangan malah menyesal kemudian nanti
Karena kesempatan belum tentu akan datang dua-kali (?)

*sekedar 'alarm' dari dan untuk diri sendiri*
Salam SEMANGAT!

Sunday, January 24, 2016

Menulis, siapa takut?

Bismillahirrahmanirrahim.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”-Pramoedya Ananta Toer

Assalamu'alaykum.
Sebelumnya, tolong maafkan dan abaikan judul yang terkesan begitu sok di atas :'D

Alhamdulillah, malam ini ketiduran lebih awal dan kebangun awal banget masyaaAllah :'D

Beberapa saat setelah terbangun tadi tuh tanpa direncanakan malah asyik baca baca akibat dari iseng liat-liat akun salah seorang teman di pesbuk yang tanpa disadari mengantarkan aku kepada dua alamat blog yang pemiliknya ngga aku kenal. Salah satu hal luar biasa yang aku dapat adalah yaaa secara ngga langsung aku jadi ingin menulis ya ampuuuunnn :')
Berikut sedikit pandanganku tentang mereka...

Sebut saja yang pertama itu D, pemilik blog perempuan yang satu ini tuh luar biasa loh. Jadi ada saat dimana dia punya tekad untuk terus menerus posting selama tiga puluh hari tanpa putus dan amazingnya tuh yaaa benar-benar clear. Terwujud. Titik. Satu hal 'ajaib' lainnya, ketika liat-liat list postingannya tuh taunya aku tertarik untuk baca sampai sekitar 15 tab tulisan dia. Yaaa, mungkin aku tertarik sama gaya bahasa dan cara penyampaiannya. Ntah mengapa, rasanya sukaaaa aja baca tulisan yang memang ditulis dengan penyampaian yang apa adanya lalu mengalir begitu saja dan ahh... aku mah jauh banget dari kriteria macam itu. Tapi alhamdulillah, aku cukup bangga dengan salah satu aktivitas yang aku sukai ini. Nah, si D ini mulai menulis blog sejak tahun 2010 tepatnya pada bulan Maret.

Berikutnya A, laki-laki yang mulai menulis blog sejak bulan April tahun 2013. Salah satu hal yang menginspirasi dari si A ini adalah.... dia tuh bisa update dua sampai tiga postingan dalam satu hari, bahkan lebih. MasyaaAllah :') Mungkin dia bergabung di blog baru-mau-akan tiga tahun, tapi postingan pada blognya tuh sudah lumayan banyak juga loh. Dan itu tadi karena luar biasanya dia yang bisa update ngga hanya satu postingan dalam satu hari.

Dear kedua orang itu, terimakasih yaaa karena aku sudah diperkenankan buat 'mampir' dan 'singgah' sejenak di blog kaliaaaannn. Tetap SEMANGAT dan saling menyemangati dalam berkarya melalui tulisan! tentunya yang ngga ada unsur mudharat di dalamnya :)

Sebenarnya menulis memang bukan suatu hal yang sulit, terlebih lagi ketika kita menulis untuk diri kita sendiri. So, orang lain ngga bisa sembarangan menyalahkan cara serta gaya penyampaian yang kita gunakan. Tetapi lagi-lagi tergantung isi dari tulisan yang kita buat juga sih yaaa. Kalau ternyata tulisan kita memuat unsur sindiran, cacian, hinaan, cemoohan, makian dan semacam itu yang terlebih lagi menyebutkan subjek serta pihak yang disudutkan yaaaa ngga heran juga kalau itu akan 'memancing' tanggapan dari pihak lainnya. Nah, pelajaran juga nih buat aku sendiri.. bagaimanapun dan sebisa mungkin keluarkan kata-kata (baik langsung, maupun melalui tulisan) yang baik-baik. Daripada sibuk kritik sana-sini, lebih baik ngaca dulu sama diri sendiri. Kayak kata Deddy. C "ngaca dulu deh" yang ucapannya sempat dijadikan bahan meme. Selain itu, mama juga sering berpesan "sama-sama berucap, mending yang baik-baik yaaa dek.." sesuai juga dengan sabda Rasulullah:

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍْﻵﺧِﺮِ ﻓَﻠﻴَﻘُﻞْ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﺃَﻭْ ﻟِﻴَﺼْﻤُﺖ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” - Muttafaq‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no. 47

***

Sebelum kembali kepada pembahasan tentang menulis, ijinkan aku meminta maaf atas segala ke-amatir-an-ku dalam menulis. Yaaa barangkali sering menyinggung, menyindir, menyudutkan ataupun buat sakit hati dan semacam itu. Maapin yaaa, maapin.. InsyaaAllah jadi bahan introspeksi diri juga buat ke depannya *aamiin! :')

Terkait dengan menulis ataupun membuat tulisan, dalam salah satu buku karya Ahmad Rifa'i Rif'an ada bacaan seperti ini...
____________

Melihat jumlah buku saya yang sudah terbit, beberapa pembaca juga tak sedikit yang tanya, "Gimana sih cara memelihara produktivitas dalam menulis?"

Jujur, beberapa bulan terkahir saya sangat disibukkan dengan kuliah. Ada kerja praktik selama dua bulan di sebuah perusahaan, ada Tugas Akhir, ada seminar proposal, ada tugas proyek, serta masih ada beberapa kuliah. Tetapi beberapa bulan terakhir, buku-buku baru 'kok' malah bermunculan? Kapan nulisnya?

Hey, nulis kan nggak harus duduk manis dalam kamar sambil menatap layar komputer. Ide-ide kan bisa muncuk kapan dan dimana saja. Kalau idenya tiba-tiba muncul waktu di jakab, apa harus nunggu ntar malam baru menuliskannya? Ya keburu ilang.

Menulislah kapan pun dan dimana pun itu selagi sempat. Sekadar cerita, beberapa buku yang baru terbit kebanyakan saya tulis di ruang tunggu jurusan lho. Ceritanya, beberapa waktu terakhir kan saya sering banget tuh duduk di ruang tunggu sekretariat jurusan untuk nunggu dosen. Lha, daripada duduk kehilangan banyak waktu, mending dipakai nulis.

Mungkin ada yang tanya, "Berarti ke mana-mana harus sedia laptop dong?"

Hei, sapa suruh nulis selalu di laptop. Tulis di kertas kan juga bisa pakai pulpen.

"Wah, males, nanti ngetik-ngetik ulang."

Gini nih, adaaa aja alasannya. Baik-baik. Saya juga paling males ngetik ulang. Tapi teknologi sekarang kan makin canggih tuh. Saya yakin hampir semua dari kita punya HP. Nah, manfaatkanlah kemajuan teknologi seoptimal mungkin. Saya biasanya nulis di HP. Yang ngeliat ngiranya saya sedang SMS-an atau nge-game di HP. Padahal sedang nulis buku, hehe.

Atau kalau pas butuh nulis cepet, saya juga sering nulis di kertas. Tapi karena saya paling males ngetik ulang, maka setelah tulisan itu selesai, saya minta asisten saya untuk menuliskannya. "Wuih, punya asisten?" Asisten itu adalah adik saya yang kebetulan juga kuliah di kampus yang sama. Hehe...
_____________

Dan itu tadi aku re-type berdasarkan rangkaian kata pada buku beliau.
Berikut ini satu lagi paragraf tambahan yang mudah-mudahan bisa juga memotivasi untuk terus berkarya melalui tulisan dan ngga bosan untuk membuat tulisan, terkhusus untuk aku sendiri.
Ya, prokdutivitas bukan terkait dengan fasilitas. Ia lebih bergantung pada niat dan minat kita untuk selalu menulis. Dulu sebelum ada mesin ketik, sebelum ada laptop, sebelum ada komputer, Imam Ghazali, Imam Syafi'i, Imam Nawawi dan beberapa ulama lampau saja bisa menghasilkan kitab segitu banyaknya. Tebel-tebel lagi. Lalu bandingkan dengan kehidupan kita saat ini yang sebenarnya sangat mendukung.

Seketika teringat, aku tuh masih ada 'kontrak' challenge gitu dengan orang yang lebih tua dari aku sampai dengan pertengahan Mei mendatang. Beliau salah satu blogger juga dan yaaa menginspirasi juga loh, walaupun tulisannya lebih gaje dari pengakuannya :p
Sebenarnya tantangan yang aku tawarkan itu hanya sebagai salah satu alasan saja, supaya tahun ini aku ngga kalah seperti tahun sebelumnya *ups* Tetapi ini menarik, bukan? Mari berSEMANGAT untuk melanjutkan yeeeeeyy (ง ˙o˙)ว

Bebicara tentang blog...
Beberapa bulan lalu dua orang temanku yang juga suka menulis dengan tulisan yang jauh lebih luar biasa menawarkan untuk beralih ke salah satu situs yang tidak jauh berbeda dengan blogspot dan juga word*press. Tetapi terlalu banyak pertimbangan dan lain-lain, sehingga aku harus mempertahankan blog ini :') XD

Tujuan awal aku buat blog tuh yaaa karena tuntutan tugas TIK saat itu, sepertinya memang ngga ada hal lain yang menjadi latar belakang dari semua ini. Tetapi berhubung karena sudah terlanjur dibuat, maka alangkah baiknya juga untuk terus dipergunakan, bukan?

Alhamdulillah, dari jaman SD tuh aku sudah suka meluapkan segala macam hal yang dipikirkan ke dalam bentuk gambar; coretan; tulisan. Itu semua dilakukan tanpa tuntutan, termasuk menulis itu tadi. Yaaa, mungkin semacam mengarang atau bercerita gitu. Dari dulu bahasaku yaaa gini gini aja sepertinya ~o~

Pernah suatu ketika aku lagi bongkar kardus jaman SD-SMP gitu, lalu nemu berbagai tulisan yang buat malu sendiri juga ketika membacanya. Bahkan sampai SMApun juga sama, ada beberapa tulisan yang ternyata sempat dibuat dan semua itu berdasarkan pengalaman pribadi. Sejujurnya, aku tuh memang agak jarang berbicara hal-hal fiktif kecuali 日向ネジ :')

Mengapa memilih untuk menulis?

Lagi-lagi aku ingin mengutip beberapa paragraf dari buku karya Ahmad Rifa'i Rif'an...
_________

Mengapa Napoleon Bonaparte mengatakan dirinya lebih merasa takut terhadap satu orang penulis ketimbang seribu orang tentara? Mungkin kalimat KH. M. Isa Anshary berikut bisa menjawabnya. "Revolusi-revolusi besar dunia," kata beliau. "..selalu didahului oleh jejak pena seorang pengarang. Pena pengarang mencetuskan suatu ide dan cita, menjadi bahan pemikiran pedoman berjuang."

Syaikh Abdullah Azzam, salah seorang pejuang pasukan Islam yang gugur di medan perang, juga pernah bertutur bahwa sejarah hanya ditulis dengan nuansa dua warna yakni merah darah para syuhada' dan hitam tinta para ulama'.

Saran saya, apa pun profesi dan sosial yang Anda pegang saat ini, sempatkan waktu untuk menulis. Bukan hanya untuk menerbitkan karya, tapi lebih untuk menerbitkan cita dab harapan bagi generasi mendatang.
_________

duhai para pejuang, sudahkah siap sedia untuk berjuang?
dalam hal ini bukan lebih pada keinginan untuk berperang,
tetapi untuk merangkai kata, kalimat serta mengarang (?)

Jadi, mari siapkan lagi SEMANGAT untuk menulis. Tuangkan apapun yang dipikirkan ke dalam tulisan. Gaya penyampaian, penggunaan kata serta ejaan tiap orang tentu tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan. Oleh karenanya, cukup percaya diri karena perbedaan itulah yang membuatmu berbeda (?)

Btw aku abis minum madu nih, semuanya jaga kesehatan loh yaaaa :3
Terakhir... ada kalimat inspiratif sebagai penutup postingan kali ini...
"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu telunjuk (tulisan) sanggup menembus jutaan kepala.." - Sayyid Quthb

Wassalamu'alaykum.

Saturday, January 23, 2016

Terimakasih. Dan ini belum benar-benar akhir, bukan?

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaykum.

*jeng..jeng..jeng..*
Baiklah, kali ini mau mengulas sedikit tentang rokok mungkin yaaa...
Maafkan karena ngga ada kaitannya sama judul ya ampuuuunnn (/ω\*)

***

Rokok
adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. - wikipedia

Merokok
adalah berasal dari kata dasar 'rokok' ditambah dengan imbuhan -me (?)

Berikut penggalan paragraf hasil kopi-paste dari wikipedia:

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indi*an di Ame*rika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Er*opa menemukan benua Ame*rika, sebagian dari para penjelajah Er*opa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Er*opa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Er*opa. Tapi berbeda dengan bangsa Indi*an yang merokok untuk keperluan ritual, di Er*opa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spa*nyol masuk ke Tur*ki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. 

Menurut riset 51,1 persen rakyat Indo*nesia adalah perokok aktif, tertinggi di ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara-negara tetangga, misalnya: Brunei*Darusallam 0,06% dan Kam*boja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.
_______

Mengapa merokok?
*hening*
Pertanyaan semacam ini di-skip saja lah yaaa (  '-' )ノ)`-' )

Terkait dengan poin ini, untuk selanjutnya kata "merokok" bisa disebut dengan "lalala" ._./

Baiklah.. Jadi tuh pernah ada orang yang ngga sengaja malah bilang gitu ke aku kalau lalala tuh juga sebagai pengalih ketika lagi banyak pikiran, stress dan macam itulah yang pada dasarnya dapat disimpulkan kalau karena terlalu sibuk atau 'sibuk' sampai-sampai lalala itu justru malah dijadikan sebagai kegiatan wajib yang ngga boleh terlupakan (?) *fyuuuuuuhhh -,-
Padahal mah.. mendingan ngemil kan yaaa. Jelas... kenyang, enak dan ngga pake ada ancaman dapat menyebabkan penyakit ini, itu, bahkan kematian *sengaja di-bold*
Atau ngga yaaa masih banyak sekali aktivitas atau kegiatan lain yang jauh jauh jauh lebih bermanfaat, bukan begitu? misalnya Baca Buku, Baca Berita, Baca Al Qur'an, Menghafal Al Qur'an, Ber-kreasi, dan lain sebainya ♡(´,,•ω•,,`)

Lanjut cerita sedikit yaaa :)
Jadituh ada teman aku yang bilang, "Tau ngga ki, karena lalala tuh gue jadi makin semangat main. Makanya kalau sampai ngga lalala tuh gue jadi kayak kehilangan energi gitu" *halah -_-
Lalu salah seorang teman lainnya pernah bilang juga, "Gue kan atlet ki, jadinya lalala ngga bangetlah buat gue. Ngerusak badan. Terserah deh gue mau dikata cupu atau apa, yang penting gue ganteng" (?) *mari kita tendang orang ini bersama-sama -_-
Sebelum dilanjut, dua orang berbeda itu sama-sama pemain futsal gitu deh. Nah, agak lucunya yaaa ketika mengaitkan pernyataan kedua belah pihak (?) dan itu agak berlawanan banget kan yaaa. Akupun ngga tau juga deh yang mana yang akurat, tajam dan terpercaya. Lah wong namanya juga opini dan pendapat mereka... ~o~

Selain itu ada juga tuh yang tiba-tiba bilang, "Lu lagi mau ngurangin lalala juga kayak gue, ki? Koq kayaknya kemana-mana bawa permen mulu." Ya ampun... ini pertanyaan sekaligus pernyataan yang agak horror rasanya yaaa... masa gara-gara akunya suka bawa permen malah disamakan dengan.... ahh sudahlah.... D'X

Diantaranya yaaa seperti itu.. beberapa lainnya ada yang bilang kalau ngga bisa lepas dari lalala, masih dalam tahap ingin mengurangi lalala dengan penekanan bahwa ngga bisa langsung ninggalin gitu aja, dan alhamdulillahnya bahkan ada yang minta doain semoga bisa terus komit untuk ngga lalala lagi. Ahh.. Hidup ini penuh dengan warna warni memang yaaa :')

Maafkan jadi meluas seperti itu :'D

Alhamdulillah, malam ini tepat seminggu loh yaaa :)
Sampai dengan malam ini jam segini, rumah masih ramai. Alhamdulillah.
Nah, tadi tuh sempat mati lampu gitu. Kebetulan lagi ada kumpul bapak-bapak dan para lelaki gitu di depan rumah yang juga meramaikan suasana di rumah. Dan taukah? Bersamaan dengan padamnya segala pelita buatan manusia yang ada di rumah (?) pas aku liat keluar rumah tuh yang pertamakali terlihat justru asap rokok. Iyaaaa ASAP ROKOK. Cobaaaaa ~o~
Dear siapa saja, tidakkah merasa iba dengan orang lain sebagai subjek yang lalala pasif? :'
Gini loh, udara malam tuh biasanya bersih gitu deh. Masa malah..... syedih deh kalau dilanjutkan (╥_╥`)

Terkait dengan lalala di atas, sebenarnya aku ngga mau juga berpusing-pusing syibuk bergelut dengan orang-orang yang lalala itu tadi. Hanya saja yaaa kasihan dan sangat disayangkan deh yaaa pokoknya. Kemudian untuk selebihnya, biarkan pribadi masing-masing yang menentukan. Life is choices, right? Mau berjuang untuk sehat atau justru sebaliknya yaaa bebas aja, diri sendirilah yang menjadi penentu dan pengambil keputusan. Mau dzalim sama diri sendiri atau ngga, bebas saja. Sudah pada bisa menentukan yang baik dan yang kurang baik, bukan? :)
Alhamdulillah, ada pengingat nih:

ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻘْﺘُﻠُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﺑِﻜُﻢْ ﺭَﺣِﻴﻤًﺎ

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” - QS. An Nisaa : 29

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺒَﺬِّﺭِﻳﻦَ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﺇِﺧْﻮَﺍﻥَ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦِ ۖ

“Sesungguhnya pemborosan-pemborosan itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar terhadap Rabbnya.” - QS. Al Isra’ : 27

Baiklah, tiap orang punya opini masing-masing kan yaaa? Kalau kiranya 'ada' atau ada yang berbeda pendapat yaaa bukan menjadi hal yang mengejutkan, bukan?
Daaaaannn itu tadi hanya beberapa pendapat aku pribadi aja, walaupun sebenarnya memang alasan supaya ada um..... saksi (?) gitu untuk mengabadikan momen yang ngga akan pernah terulang malam ini :)
Maafkan yaaa, garagara kakatua yang satu itu jadinya malah sok-sok menebar emot senyum gitu ya ampuuuunnn X'D *sengaja ngga ada yang di-bold*

Btw... lagi-lagi menjadi postingan yang tertunda tiga jam ini tuh, karena abis mengantar pakde-bude sampai-sampai ada yang 'bening-bening' ramai menghiasi sehingga ter-pending-lah postingan ini *mulai ngaco X'D
Semuanya jaga kesehatan yaaaa, jangan nunggu kurang sehat baru malah mau jaga kesehatan. Lagi musim penyakit kayaknya nih yaaa, kalau ngga pinter-pinter jaga kesehatan tuh yaaaa ati-ati aja. Salam sehat dan SEMANGAT! ^0^'9

Terakhir, ada suatu hadits pengingat nih supaya kita tetap berSEMANGAT untuk berbuat baik!
"Diantara kebaikan Islam seorang mukmin adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.." - HR. Tirmidzi

Nah, lalala tadi dianggap bermanfaat atau tidak tuh yaaaa terserah anda ;)
Terimakasih banyak teruntuk orang-orang baik dan orang-orang hebat yang ada di sekelilingku. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan-Nya *aamiin!

Wassalamu'alaykum.

Friday, January 22, 2016

Kisah Inspiratif: Micky Sakata, muallaf asal Jepang

Bismillahirrahmanirrahim.
Ini salah satu bacaan yang seharusnya diposting minggu lalu, tepat sebelum "sesuatu" terjadi :)
Mohon maaf kepada siapa saja yang dapet respon begitu terlambat beberapa hari belakangan m(_ _)m

Sekitar seminggu ini tuh kurang perhatian gitu sama hape dan jejaring sosial karena satu dan yang lain hal, doakan mudah mudahan itu bukan hal yang sia-sia *aamiin
Salam sehat dan SEMANGAT!
Hap.. hap.. hap.. (ง ˙ω˙)ว 

***

Jum'at, 15 Januari 2016 22:15

Assalamu'alaykum.
MasyaaAllah, selalu ada rasa takjub ketika membaca kisah-kisah para muallaf terlebih lagi mereka yang memang menjadi semakin luar biasa setelah memeluk Agama Islam :')
Semoga KITA yang memang sudah ber-Islam sejak lahir, ngga kalah SEMANGAT untuk terus haus akan ilmu Agama serta ajaran Islam *allahumma aamiin!

Berikut ini notulensi terkait dengan salah seorang muallaf yang InsyaaAllah bisa memotivasi kita untuk lebih baik ke depannya :')

Selasa, 12 Januari 2016 - 2 Rabi’ul Akhir 1437H
Masjid Al Barkah Radio Rodja Cileungsi Bogor (live)

Narasumber:
Micky Sakata, Lc (Mahasiswa Universitas Islam Madinah)
Didampingi Ust. Firanda Andirja MA (Mahasiswa Program Doctoral Islamic University of Madinah KSA)

# Ust. Firanda

Hidayah adalah nikmat yang sangat besar dari Allah. Bahkan hal ini disyukuri oleh para penghuni Surga sebagaimana firman Allah tentang ucapan penghuni Surga:

{وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ}

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah kami ke (Surga) ini, dan kami tidak akan mendapat hidayah (ke Surga) kalau sekiranya Allah tidak menunjukkan kami.” - QS al-A’raaf: 43

Harus disadari bahwa hidayah adalah murni datang dari Allah, bukan karena kecerdasan manusia. Meskipun secerdas apapun dan meskipun mendengarkan seribu ceramah sekalipun, tapi belum tentu memperoleh hidayah kalau bukan karena dari Allah. Misalnya orang-orang Jepang yang sangat pintar hingga mampu menciptakan robot. Namun meskipun mereka pintar, ternyata mereka menyembah matahari. 

Begitu pula orang-orang munafik, yang bahkan mereka turut serta mendengarkan begitu banyak ceramah Rasulullah dan ikut sholat bersama Rasulullah. Begitu juga dengan paman Nabi, Abu Thalib, yang sangat mendukung beliau, memahami bahwa Islam adalah agama yang benar namun hingga akhir hidupnya tidak mau beriman karena memikirkan bagaimana celaan orang (orang-orang kafir Quraisy) terhadapnya kalau dia memeluk agaman Islam.

Kalau pula hidayah itu hanya karena sekedar faktor kedekatan, maka tentunya ayahnya Nabi Ibrahim memperoleh hidayah dan begitu pula anak dan istri Nabi Nuh. Namun nyatanya tidak. Oleh karena itu, penting untuk disadari bahwa hidayah hanya datang dari Allah.

Alhamdulillah saat ini telah hadir bersama kita, Syeikh Micky Sakata, Lc. Beliau baru saja lulus dari Universitas Islam Madinah. Ayah beliau adalah orang Jepang, dan Ibu beliau orang Amerika. Beliau akan menceritakan bagaimana perjalanan beliau dalam mendapatkan hidayah, dari yang sebelumnya seorang atheis menjadi seorang muslim.

# Micky Sakata, Lc

Pertama yang ingin saya sampaikan adalah saya bukan Syeikh, hanya seorang pelajar/penuntut ilmu. Nama saya Micki Sakata. Alhamdulillah saya sangat bersyukur memperoleh kesempatan untuk hadir di sini dan bertemu dengan banyak saudara-saudara muslim di sini yang masyaaAllah banyak yang telah menutup aurat.

Saya lahir di Amerika, Ayah saya orang Jepang sedangkan ibu saya orang Amerika. Masa kecil saya tidak mengenal agama sama sekali. Dan selama hidup di Jepang saya sulit untuk mengenal Islam. 

Ketika umur 15 tahun saya pindah ke Amerika untuk melanjutkan sekolah ke Junior High School (setara SMP). Saat itulah terjadi tragedi WTC 11 September 2001. Tragedi tersebut membuat Islam menjadi sangat dikenal, karena Islam banyak digembar-gemborkan di media-media barat. Namun pemberitaan-pemberitaan itu lebih mengaitkan Islam dengan hal-hal yang buruk dan salah satunya adalah terorisme. Hal ini membuat saya sangat penasaran dan tertarik dengan Islam.

Saya kemudian mempelajari tentang Islam melalui internet dan menemukan bahwa Islam tidak bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Saya menemukan bahwa Islam sangat berbeda dengan apa yang diberitakan di media-media barat. 

Saya kemudian membeli Al Qur’an (terjemahannya) dan terkejut karena di dalamnya saya menemukan kisah-kisah mengenai Nabi-Nabi yang juga di sebutkan dalam agama Kristen dan Yahudi. Saya juga menemukan bahwa Islam ternyata sangat penuh dengan kedamaian, tidak mengajarkan tentang terorisme.

Saya menemukan bahwa Islam adalah agama yang sangat lengkap. Segala hal diatur dalam Islam. Hal ini berbeda dengan agama-agama lain yang saya pelajari. Islam sangat berbeda dengan agama lain karena sangat lengkap dan mencakup berbagai aspek. 

Islam memadukan antara keimanan dan amal. Ketika seseorang mengaku beriman, konsekuensinya adalah dia harus beramal. Dalam Islam, ketika seseorang mengucapkan syahadat, berarti dia telah meyakininya (beriman). Dan ketika dia meyakininya, maka dia harus mengamalkannya. Hal ini sangat menarik dan tidak ada dalam agama-agama lain. 

Saya besar di lingkungan Budha dan Shintoisme, namun keduanya lebih bersifat tradisi dan bukan agama. Begitu pula di lingkungan Kristen, meskipun mereka setiap minggu ke gereja, tapi menurut saya hal ini sangat aneh. Bagi orang Kristen, yang penting hanya sebatas beribadah, hanya mementingkan bahwa mereka memiliki iman tapi tidak perlu beramal. Hal ini tentunya berbeda dengan Islam yang tidak hanya beriman tapi juga harus beramal.

Setelah saya masuk Islam di Amerika, saya ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Islam dan ingin dapat memahami isi Al Qur’an secara langsung tanpa bantuan terjemahan. Apalagi dalam Islam seorang muslim diperintahkan untuk menuntut ilmu, dan memiliki ilmu. 

Kemudian ketika saya kembali ke Jepang, saya kuliah di Tokyo. Salah satu dosen saya berasal dari Indonesia. Beliau menyarankan saya untuk belajar di Universitas Islam Madinah. Beliau juga banyak membantu saya, termasuk dalam pernikahan saya (Micky Sakata menikah dengan wanita Indonesia dan memiliki 4 orang anak, antara lain Raihan dan Naomi).

Dari yang saya pelajari, terdapat beberapa dalil yang manafikkan & menentang bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan tentang terorisme, antara lain:

・ Bahwa Allah menciptakan manusia berbeda-beda tapi yang terbaik adalah yang paling bertaqwa;

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki –laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." - QS. Al Hujuurat: 13

・ Bahwa Allah memerintahkan manusia untuk saling mencintai;

"Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." - HR. Bukhari dan Muslim

"Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai." - HR. Muslim

Dalil-dalil tersebut sangat berbekas di dalam hati saya dan membuat saya semakin menyakini bahwa Islam bukanlah agama yang seperti dituduhkan di media-media barat.

***

# Sesi Tanya Jawab

1. Ketika saudara Micky Sakata masuk Islam, bagaimana reaksi keluarga dan teman-teman anda atas hal itu?
Jawab:
Awalnya saya tidak memberitahu siapapun bahwa saya akan masuk Islam karena hal ini sangat kompleks. Namun pada malam sebelum saya masuk Islam pada hari esoknya, saya memberitahu ibu saya bahwa saya ingin masuk Islam. Alhamdulillah respon beliau sangat bagus dan penuh toleransi. Beliau berkata bahwa apapun yang membuat saya merasa nyaman dan lebih baik, maka beliau akan mendukung saya. Adapun kepada teman-teman saya, saya baru menceritakan kepada mereka 3 (tiga) tahun kemudian setelah saya masuk Islam.

2. Apakah ada rencana untuk berdakwah di negeri Jepang? 
Jawab:
In syaa Allah. Tentu saja saya ingin berdakwah di Jepang. Ketika kuliah saya mengambil jurusan dakwah ushuluddin (dengan tujuan memang untuk berdakwah). Sebenarnya sudah sejak 2 (dua) tahun yang lalu sudah memulai berdakwah. Dan saya melihat bahwa kondisi di Jepang masih membutuhkan dakwah. Semoga Allah memberi kemudahan bagi saya untuk berdakwah di Jepang dan saya mohon doanya dari saudara-saudara sekalian.

3. Orang-orang Jepang dan Amerika dikenal memiliki habit/kebiasaan buruk seperti meminum minuman keras dan tinggal satu rumah (pria dan wanita) padahal belum menikah. Bagaimana cara untuk berdakwah kepada mereka terkait kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut?
Jawab:
Ini adalah bagian yang paling sulit. Sebelum saya masuk Islam, saya pun berpikir bahwa tidak mungkin kalau saya masuk Islam. Saya merasa bahwa hal ini berat sekali karena sebelumnya saya pun makan babi dan minum minuman keras juga. Tips untuk mengajak agar orang dengan kondisi seperti itu sadar adalah dengan membuat orang tersebut tertarik untuk belajar tentang Islam. Yang penting adalah orang tersebut mengenal/masuk Islam terlebih dahulu. Hal ini mungkin dapat diawali dengan disampaikannya mengenai beauty of Islam kepada mereka. Kita tekankan bahwa Allah itu Maha Pengampun. Jangan diawali dengan menyampaikan kepada mereka bahwa ini haram, itu haram. Hal yang paling penting adalah keyakinan karena Islam mengajari kita untuk yakin kepada Allah. Oleh karenanya kita upayakan agar mereka mengenal indahnya Islam, dan setelah itu mereka akan lebih mudah untuk memahami hukum-hukum Allah lainnya termasuk yang terkat dengan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut.

4. Apa perbedaan yang dirasakan antara sebelum dan setelah masuk Islam?
Jawab:
Ada perbedaan yang sangat besar antara sebelum dan sesudah masuk Islam. Ketika belum mengenal Islam, hidup saya seperti tanpa tujuan, tidak memiliki harapan, dan tidak memiliki arah. Emosi saya tidak stabil dan saya mudah marah. Ketika hidup di Amerika, saya seperti tidak tahu harus berbuat apa, saya sering gonta ganti kuliah.
Adapun setelah masuk Islam, hal yang sangat saya rasakan perbedaaanya adalah keimanan. Hidup saya menjadi terarah, memiliki tujuan yang jelas dan tahu harus berbuat apa. Setelah masuk Islam, ada yang saya yakini dan ada yang menjadi motivasi dalam menjalani hidup dimana hal ini sangat berbeda dengan kondisi ketika saya belum masuk Islam.

5. Bagaimana jika ada teman anda dari non muslim yang menuduh anda sebagai teroris? Bagaimana jawaban anda?
Jawab:
Ini adalah pertanyaan yang sulit karena pemberitaan-pemberitaan di media barat mengidentikkan Islam dengan perang (terorisme). Dalam Islam memang ada perintah untuk berjihad, tapi Islam tidak memaksakan agamanya melainkan atas kemauannya sendiri. Islam adalah ajaran yang sangat lengkap dan menyeluruh. Al Qur’an mengajarkan semuanya, tak hanya ketika masa damai tapi juga ketika peperangan (tidak hanya berjihad tapi juga tentang hal-hal lain). Sebenarnya terorisme adalah permasalahan yang tidak hanya dialami oleh agama Islam, melainkan juga oleh agama-agama lain seperti Budha, Kristen, Yahudi dll. Maka ketika kita berdakwah, hal yang harus didahulukan adalah bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat, penuh kasih sayang (rahmatan lil ‘alamiin).

6. Bagaimana meyakinkan teman-teman di luar negeri yang sudah terlanjur menganggap bahwa Islam itu buruk?
Jawab:
Anda tidak perlu meyakinkan mereka mengenai hal ini. Tidak perlu juga untuk meyakinkan mengenai agama ini kepada mereka. Karena kebanyakan orang tidak suka jika ditekan.
Anda hanya perlu untuk menjadi teman yang baik bagi mereka dan memperlihatkan beauty of Islam melalui karakter dan akhlaq anda sebagai seorang muslim. Tunjukkan bagaimana Islam mengajarkan kita untuk memiliki akhlaq yang bagus. Kita juga harus pintar dalam mengenali karekter orang yang akan kita dakwahi tersebut. Islam juga mengajari kita mengenai banyak hal termasuk bagaimana adab-adab dalam berperilaku/menghadap/berakhlaq kepada non muslim.

7. Bagaimana metode belajar Ust. Micky sehingga dalam waktu singkat sudah dapat menghafal Al Qur’an dan Hadits? Saya saja yang sedari lahir sudah Islam masih belum bisa juga.
Jawab:
Saat ini saya masih seorang pelajar dan sebenarnya saya bukanlah pelajar yang baik. Saya lambat dalam belajar. Pada kuliah yang terakhir, saya memerlukan waktu 9 tahan untuk lulus (dimana untuk pelajar-pelajar lain biasanya lebih singkat). Saya memulai 3 (tiga) tahun pertama untuk persiapan (belajar bahasa Arab, dll). Setelah itu saya mulai kuliah S1.
Dalam belajar, hal yang penting menurut saya adalah melakukan upaya terbaik anda. Selain itu, belajar juga membutuhkan passion. Sebelum saya memeluk Islam, saya bahkan tidak mengetahui sama sekali tentang huruf Arab. Kemudian saya belajar secara bertahap, mulai dari alif-ba-ta. Saya juag belajar mengenai grammar/tata bahasa Arab karena ketika di Arab saya tidak terlalu memahami bahasa Arab.

8. Bagaimana rasanya setelah menjadi seorang muslim? Bagaimana menyikapi dan menghadapi ujian-ujian yang diberikan oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an: 

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji? -QS. Al ‘Ankabut : 2
Jawab:
Ketika menjadi seorang muslim, biasanya akan memperoleh ujian dari Allah. Ada banyak ujian yang diberikan oleh Allah, dan ujian yang datang dari Allah tersebut adalah ujian yang paling penting. Ujian-ujian tersebut datang setiap waktu, diharapkan ataupun tidak. Maka sebagai seorang muslim, tugas kita adalah mempersiapkan diri untuk menerima dan menghadapinya. Karena ujian dari Allah akan datang terus menerus seumur hidup kita. Ujian yang paling sulit adalah ujian jihad, yaitu jihad melawan setan dimana kita harus menang darinya. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya, baik secara fisik maupun secara mental. Jihad melawan setan adalah jihad melawan nafsu diri sendiri dan ini merupakan jihad yang berat sekali karena kiat harus melawan diri sendiri agar selalu tunduk kepada Allah. Adapun jihad dalam bentuk membunuh sana sini adalah bentuk jihad yang salah. Jihad adalah bagaimana kita mampu menaklukkan diri kita sendiri (manaklukkan hawa nafsu kita). 

Demikian dan jazakumullah khair kepada Ust Firanda dan saudara-saudara sekalian.

# Ust. Firanda Andirja 

Demikian kisah singkat dari perjalanan hidayah Micky Sakata Lc, diawali dari tanpa agama, kemudian mengenal berbagai agama hingga akhirnya mengenal Islam. 

Semoga Allah memudahan perjalan dakwah beliau, baik di Jepang atau dimanapun berada, dan semoga diteguhkan keimanannya dalam berdakwah.

*** 

MasyaaAllah.. beruntunglah kita yang sudah ber-Islam sejak pertama kali dilahirkan ke dunia :')
Pokoknya harus tetap SEMANGAT untuk terus menggali, mengkaji, mempelajari dan ingin tau dengan ilmu Agama. Karena yaaaa ilmu yang kita miliki tuh ngga ada se-ujung kuku dari keseluruhan ilmu, itu salah satu nasehat mama yang terus menerus membuat diri ini tergugah supaya ngga buta sama ilmu Agama. MasyaaAllah :')

Thursday, January 21, 2016

Nokia 8310

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaykum.

Baiklah, postingan ini ceritanya sebagai 'perantara' menuju postingan yang 'agak' serius, 'cukup' serius, 'lebih' serius, 'serius' dan serius (?) :'D

Mengapa Nokia 8310?

Sebelumnya.. jadituh aku tadi searching pict nokia 8310 dan ngga sengaja jadi 'mampir' ke akun orang gitu. Masih berkaitan dengan nokia 8310, berikut kutipan yang aku baca tadi...

I used to love my Nokia 8310 'back in the day'.
It allowed me to save contacts to the phone as well as the SIM card. It could make and receive phone calls and send and recieve texts! It even had an early form of the internet - I think.
Ok so I may have spent some time on Snake 2 but it wasn't really that much; certainly not compared to the time I find myself wasting on facebook, twitter, linkedin, the internet, two dots (love that game) and all the other things I have access to on the iphone.

Ngga sih..
sebenarnya kalimat tersebut juga ngga akan buat aku beralih dari hape snsv menjadi nokia 8310.. tidak :'D

Hanya saja... salut rasanya sama yang buat postingan itu. Selanjutnya kita sebut dengan istilah beliau.
Jadi beliau merasa bahwa henpon canggih tuh too wasting time! I absolutely agree!

Tapi yaaa gimana yaaa? Era globalisasi macam ini tuh informasi memang datangnya dari dunia maya, sebut saja What'sApps; BBM; Line dan lainnyaaa. Ngga sampai sehari kita off tuh kayak jadi orang tertinggal gitu. Agak lebay mungkin yaaa, tapi begitu adanya ~o~

Terlebih lagi tuh yaaa.. aku sebagai salah satu aktivis dunia maya *kibas kerudung* X'D memang menjadi hal yang luar biasa kalau aku meninggalkan yang namanya dunia maya :'D
FYI ini tuh aku masih dalam tahap absen dulu dari postingan sampai besok atau lusa. Seharusnya... sih.. gitu... :'D

Kembali lagi ke intisari dari semuanya...

Seperti yang kita ketahui..
Jika dibandingkan dengan perkembangan jenis lalu model dan merk hape yang 'muncul' di pasaran belakangan ini, ditambah juga dengan harga yang terjangkau disertai fitur yang cukup lengkap. Maka posisi hape nokia 8310 tuh salah satu hape yang bisa dibilang ketinggalan, memang :'D

Tapi taukah?
Sebenarnya ada cerita istimewa di balik itu semua :')
*jeng..jeng..jeng..*

Iyaaa... jadi tuh awal aku mengenal gadget yaaa salah satunya nokia 8310, itu posisinya sebelum mulai mencintai sony*ericsson kayaknya :'D

Iyaaa... jadi tuh ada kenangan gitu pokoknya terkait dengan pembahasan kali ini :')

Iyaaa... jadi tuh ini terkait dengan hal yang terkenang mengenai seseorang disana... btw InsyaaAllah ini malam ke-7 :')

Iyaaa... pokoknya gitu deh ceritanya :'D

Kali ini bukan saatnya buat membahas hal-hal yang syedih atau mau nostalgia-an gitu, soalnya memang lagi ngga pas aja timing-nya ._.

Setidaknya melalui postingan ini, aku punya salah satu 'saksi' yang menjadi pengingat akan suatu kenangan yang harusnya sih ngga aku lupakan :')

***

Alone for a while
I’ve been searching through the dark
For traces of the love YOU left inside my lonely heart
To weave by picking up the pieces that remain
Melodies of life 
– love’s lost refrain

Our paths they did cross, though I cannot say just why
We met, we LAUGHED, we held on fast, and then we said goodbye
And who’ll hear the echoes of stories never told?
Let them ring out loud till they unfold

In my dearest memories, I see YOU reaching out to me
Though YOU're gone,
I still believe that you can call out my name

A voice from the past, joining YOURS and mine
Adding up the layers of harmony
And so it goes, on and on
Melodies of life
To the sky beyond the flying birds 
– forever and beyond

So far and away, see the birds as it flies by
Gliding through the shadows of the clouds up in the sky
I’ve laid my memories and dreams upon those wings
Leave them now and see what tomorrow brings

In YOUR dearest memories, do you remember loving me?
Was it fate that brought us close and now leaves me behind?

A voice from the past, joining YOURS and mine
Adding up the layers of harmony
And so it goes, on and on
Melodies of life
To the sky beyond the flying bird
– forever and on

If I should leave this lonely world behind
YOUR VOICE will still remember OUR MELODY
Now I know we’ll carry on
Melodies of life
Come circle round and grow deep in our hearts, as long as we remember...
______

Ehh, ngga... itu cuma penggalan lirik lagu soundtracknya FF.. (/ω\*)

Sebelum berakhir, ijinkan aku menyampaikan sedikit kesedihanku hari ini...

Beberapa hari lalu aku tuh taruh ya*kult di freezer, lalu pas tadi dicari tuh ngga ada  </3

Hari Sabtu / Minggu lalu tuh ada beberapa adik kelas yang ke rumah, lalu bawain LUCKY wa*fer stick dan taunya tadi tinggal bungkusnya doang  </3

Lalu... hari Sabtu pagi lalu tuh aku di kick dari dua grup daaaannn sampai hari ini belum diajak join lagi cobaaaa  </3

Betapa... oh.. betapa nikmat rasanyaaa ( ̄^ ̄゜)

Akhir kata, aku ucapkan terimakasih banyak yaaa blog :*
Wassalamu'alaykum.

Thursday, January 14, 2016

Minyak goreng aja JUJUR, masa kamu ngga?

"Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki amanah. Dan tidak ada agama bagi orang yang tidak setia pada janji." - HR. Ahmad dan Ibnu Hibban

Assalamu'alaykum.
Salam sehat dan SEMANGAT!
(ง ˙o˙)ง

Allah SWT berfirman, yang artinya: "Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul (Muhammad) maka mereka bersama-sama orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah atas mereka dari para nabi, shidiqin, syuhada dan orang-orang yang shalih; dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." - QS. An-Nisa' : 69

Salah satu hal yang membuat kita ingin menjadi orang yang shidiq atau jujur adalah karena berdasarkan ayat tersebut, balasan yang telah menanti adalah dapat disejajarkan dengan apa yang diperoleh nabi-nabi, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang yang shalih. MasyaaAllah :')

JUJUR
merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh para nabi Allah, sejak jaman nabi Adam sampai dengan nabi Muhammad SAW. Allah telah menyuruh kita untuk senantiasa berlaku jujur sehingga kita dapat dikatakan sebagai orang yang jujur.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan kepada surga. Maka hendaknya seseorang senantiasa berlaku jujur sehingga ia dapat tercatat sebagai seorang yang jujur di sisi Allah." - HR. Bukhari dan Muslim

Suatu hari, ada seorang kafir yang hendak masuk Islam. Ia sangat kesulitan meninggalkan beberapa tindakan negatif yang sudah dilakukannya sejak masa kejahiliyahannya. Kemudian tahukah bagaimana Rasulullah memberi nasehat kepadanya? Ternyata Rasulullah hanya berkata singkat padanya, "Jangan berbohong!". Kalimat singkat tersebut mengandung nilai edukasi yang tinggi sekaligus mengingatkan akan pentingnya sebuah kejujuran.

Kalau ditelusuri lebih jauh, dalam semua agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia memang menganjurkan para pemeluk agamanya untuk berbuat jujur. Jujur merupakan salah satu hal yang memang begitu mudah untuk diucapkan, tetapi butuh niat serta tekad yang kuat untuk dapat di-aplikasikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya tidak sedikit orang yang merasa khawatir untuk berbuat jujur, padahal jujur merupakan salah satu sifat terpuji. Mereka merasa khawatir akan resiko, dampak serta akibat hukum dari kejujuran yang mereka lakukan. Rasanya memang terdengar 'agak' bertolak belakang, tetapi itulah salah satu hal kecil yang tanpa kita sadari telah banyak terjadi di sekitar kita bahkan tidak menutup kemungkinan jika kitapun adalah salah satu diantara mereka.

Ada sebuah kalimat yang aku dapat dari salah satu buku karya Ahmad Rifa'i Rif'an: Jika kejujuran telah cacat, maka akhlak yang lain juga tercederai. Itulah sebab mengapa agama memberi prioritas terhadap sikap jujur.

Shidiq atau jujur pada diri manusia itu ada tiga macam, yaitu:

- Jujur pada niat.
Orang yang hatinya shidiq, ketika ia berbuat kebaikan maka hatinya memang niat untuk berbuat kebaikan. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang hatinya shidiq, yaitu hatinya membenarkan bahwa ia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta mengakui kebenaran terhadap apa yang dibawa oleh Rasul Allah.

- Jujur pada lisan
Bentuk kejujuran pada lisan yaitu senantiasa berkata yang benar dan tidak berdusta. Dalam Firman Allah disebutkan, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar." (QS. Al-Ahzab : 70) Selain itu Rasulullah juga pernah bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik dan benar atau lebih baik diam." (HR. Bukhari dan Muslim).

- Jujur pada perbuatan
Allah SWT berfirman, "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan berkata, 'kami telah beriman' sedang mereka tidak diuji?" (QS. Al-Ankabut : 2) Alangkah anehnya apabila seseorang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya akan tetapi tidak mau shalat, tidak mau zakat, serta tidak mau melakukan segala macam perbuatan yang diperintahkan oleh Rabb nya. Perbuatan jujur tentu saja tidak hanya sebatas ucapan atau lisan saja, tetapi juga di hati serta diamalkan lewat perbuatan kita. Inilah sifat yang dimiliki para nabi dan orang-orang yang beriman.

Dalam Islam, seseorang boleh saja berkata tidak jujur. Tetapi perlu diingat bahwa hal ini dilakukan pada saat keadaan darurat atau terpaksa, misalnya menyangkut masalah nyawa atau akidah kita.

Manusia tidak punya nilai sama sekali di hadapan manusia yang lain ketika integritasnya tercoreng di masyarakat. Kejujuran itu mencerminkan hampir dari keseluruhan akhlak. Bahkan kejujuran dijadikan sebagai salah satu kunci untuk meraih kesejahteraan di yaumul akhir kelak.

Jujur merupakan salah satu sikap sederhana yang mampu menarik kepercayaan dari manusia lain. Seperti yang diketahui, kita mengenal Rasulullah sebagai manusia teladan yang memberi banyak sekali contoh tentang pentingnya integritas. Bahkan Abu Jalal yang selama hidupnya memusuhi Islam dan sempat mau membunuh Rasulullah saja pernah mengatakan, "Kami tidak mendustakanmu, wahai Muhammad. Kami hanya mendustakan agama yang engkau dakwahkan." Dari situ dapat terlihat bahwa tidak ada yang meragukan kredibilitas Rasulullah, itulah mengapa semenjak kecil beliau sudah menyandang julukan Al-Amin, yang dapat dipercaya.

Jujur adalah salah satu syarat mutlak untuk meraih kebahagiaan. Secara psikologis, orang yang jujur hatinya akan selalu tentram, damai dan bahagia. Tidak ada rasa waswas ataupun takut. Lain halnya dengan orang yang lebih suka berdusta, hidup mereka akan menjadi tidak tenang bahkan jiwanya seolah terus dihantui rasa khawatir karena takut kebohongannya terbongkar.

Masih berkaitan dengan hal tersebut... Salah satu hal yang disayangkan adalah bahwa ketidakjujuran tampaknya sudah menjadi hal yang cukup dominan serta sudah mewabah pada hampir semua aspek kehidupan dalam masyarakat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa jujur merupakan salah satu perilaku terpuji, tetapi tidak sedikit orang yang lagi-lagi khawatir akan dampak serta akibat yang akan terjadi apabila mereka berbuat suatu kejujuran. Mereka justru lebih senang 'berlindung' serta 'bersembunyi' dibalik ketidakjujuran sampai-sampai harus repot-repot mengupayakan agar perbuatan dusta yang dilakukan tidak mudah terbongkar. Padahal kalau dipehatikan lebih jauh, hal seperti itu hanya sekedar menyangkut dunia semata. Mereka seolah lupa atau mungkin justru sengaja lupa bahwa segala macam perbuatan di dunia ini akan dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat kelak, baik perbuatan terpuji ataupun perbuatan tercela.

Fenomena semacam ini terjadi dimanapun, kapanpun dan dilakukan oleh siapapun yang juga menjadi pemicu banyaknya kasus atau peristiwa yang ramai diberitakan serta diperbincangkan. Nah, selanjutnya hal yang perlu dipertanyakan apakah kita termasuk salah satu diantara mereka? Apakah kita merupakan golongan orang yang lebih senang 'bersembunyi' di balik ketidakjujuran? Sepanjang perjalanan hidup di dunia sampai saat ini, sudah berapa banyak ketidakjujuran yang kita perbuat? Mari renungkan dan tanyakan pada diri...
*terdiam*
*tertunduk*
*ntms*
*ngomong depan kaca*

Bagaimana agar kita dapat memulai sebuah pola hidup berlandaskan kejujuran?
Jawabannya adalah sederhana dengan memulai dari diri sendiri. Jangan sampai hati membenarkan tetapi raga mengingkari. Jangan sampai keinginan nurani diberontak oleh raga sendiri. Senantiasalah meminta fatwa dari hati nurani, karena nurani senantiasa menggetarkan suara kebenaran. Ingatlah bahwa Rasulullah pernah berwasiat, "Istafti qalbaka" minta fatwalah kepada hatimu. Ketika raga yang tertaut dengan jiwa telah menuruti panggilan nurani, saat itulah diri kita tak akan pernah bertindak menentang kebenaran hakiki.

Teruntuk kau, para pejuang sejati.
Selamat malam dan selamat berbenah diri.
Kalau bukan diri ini yang memulai, maka siapa lagi?
Kalau bukan saat ini, maka mau menunggu sampai kapan lagi?
Kalau terlanjur menyesal, maka tak ada yang dapat diperbuat lagi.
Ingatlah bahwa kematian bisa tiba-tiba datang menghampiri.
Oleh karenanya, maka segeralah kita bangkit dan berdiri.
Siap berkemas untuk perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

MINYAK GORENG AJA JUJUR, MASA KAMU NGGA?

__________
Referensi:
- Al Qur'an
- Al Hadits
- Salah satu buku karya Ahmad Rifa'i Rif'an
- Buku Panduan Keislaman untuk Remaja
- Postingan gambar terlampir yang membuatku ingin membuka bahasan tentang jujur :')

Monday, January 4, 2016

Kami Dengar dan Kami Taat, insyaaAllah

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaykum.
2016 yaaa?
Oh.
*kemudian hening*
._.

Alhamdulillah, hari Senin tanggal 4 Januari 2016 ini adalah hari pertama para pelajar dan pekerja kembali menjalani aktivitasnya setelah libur selama satu tahun lebih :'D
Dan aku? Ehh, kami.. mahasiswa dan mahasiswi dari beberapa perguruan tinggi berbeda tuh justru harus menyambut dengan sumringah datangnya Ujian Akhir Semester *jengjengjeng*

Hari pertama ujian, Alhamdulillah.. pertolongan Allah bangetlah yang memudahkan diri ini dalam meluapkan ingatan dan pernyataan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. MasyaaAllah :'D
Ngga mau banyak komentar deh yaaa untuk awal ujian kali ini karena yaaa mereka (yang khawatirnya akan saya komentari) itu sudah taulah apa yang baik dan yang buruk, apa yang memang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan ketika ujian dan semacam itu. Agak sedihlah pokoknya.. ditambah lagi.... tadi matkul pertama tuh kayaknya aku salah nulis tahun deh :'D

Sebelum di-skip.. mudah-mudahan kita semua diberikan kemudahan dalam mengerjakan ujian, baik itu ujian sekolah ataupun ujian kehidupan. AAMIIN.
Mudah-mudahan do'a dan usahanya bisa seimbang, sehingga hasil yang dicapai dapat sesuai dengan apa saja yang telah dilakukan. Tentu saja konteksnya dalam perbuatan yang ngga melanggar hukum agama dan hukum negara *aamiin (/ω \)

Dan satu lagi yang jadi pengingat tiap kali menjelang ujian, "Jika ujian sekolah saja membuatmu tidak berlaku jujur, bagaimana ketika kau menghadapi ujian hidup?"
Think again ;)

***

Syukur
merupakan suatu hal yang sederhana tapi seringkali di"lupa"kan oleh manusia, aku salah satunya...
Untuk ke-sekian kalinya selalu diingatkan kembali untuk bersyukur atas segala macam nikmat-Nya. MasyaaAllah :')

Alhamdulillah siang ini hujan turun, 雨が降って!
Selesai ujian hari ini langsung pulang, di tengah perjalanan ternyata gerimis dan kemudian deras. Alhamdulillahnya ngga kelupaan bawa jas hujan.
Namanya produk buatan manusia (untuk hal ini jas hujan) tuh yaaa memang ngga sempurna. Bagaimana tidak? Yang buat aja manusia, sedangkan manusia kan memang ngga ada yang sempurna apalagi produk buatannya. Jadi yaaa mau se-rapat apapun kita menggunakan jas hujan tuh pasti ada basahnya, bukan begitu? 乁( ˙ ω˙乁)
Tadi tuh memang sempat kehujanan lalu rok dan sepatu kuyup yup yup, tapi Alhamdulillah karena besok libur dan baru ada ujian lagi hari Rabu atau lusa jadinya bisa dicuci dulu :3
Nah, kalau bukan Allah Yang Mengatur serta Mengijinkan hal yang seperti itu terjadi siapa lagi coba? emangnya manusia bisa apa? Makanya, sebagai manusia.. jangan sampai lupa untuk bersyukur. MasyaaAllah *ngomong depan kaca*

Jadi teringat..
Semalam aku baca salah satu tulisan kawan yang usianya lebih tua dari aku *atas persetujuan ybs, itu tadi sengaja di-bold* intinya tuh ternyata dia juga sempat merasa gelisah gitu *cieee (?). Nah, dia bilang "secara kebetulan" ada gambar salah kirim yang dia terima dan ituuuu secara ngga langsung tuh menjadi 'penawar' serta 'jawaban' atas kegelisahannya itu. MasyaaAllah. Aku sempat ngga nyangka dan takjub ketika membacanya..
:')

Setelah baca itu semalam, aku juga mendadak jadi ingat sesuatu. Beberapa bulan lalu ketika aku dalam perjalanan menuju kampus, aku bermaksud mampir untuk nge-print tugas karena ingat kalau aku bawa flashdisk. Dan itu tugas buat siang itu juga, dimana itu adalah satu-satunya mata kuliah yang menjadi alasan aku ke kampus siang itu. Mampirlah aku ke salah satu warnet dekat kampus kuning dengan tujuan mau nge-print. Nah, waktu itu udah duduk manis depan layar sambil tancap flashdisk. Ternyata..... file yang mau aku print tuh belum aku copy ke flashdisk Σ(゚д゚lll)
ya ampuuuunn... how バカ am I? ~o~

Mau gimana lagi? Langsung saja segera eject flashdisk dan pamitan ke penjaga warnet kalau aku ngga jadi nge-print karena datanya lupa dicopy. Agak malu memang, tapi yaaa... mau gimana lagi :'
Di sisa-sisa perjalanan menuju kampus tuh sempat mikir, "apa aku bolos kelas aja yaaa?" ._.

Tapi yaaa Alhamdulillahnya... pemikiran bahwa, "ngga elit banget kalau bolos karena ngga bawa tugas, padahal udah ngerjain" tuh lebih dominan dan segera saja aku sampai di kampus. Ternyata beberapa teman yang duduk dekat aku tuh pada bawa dan ngerjain, tapi yaaa aku mah pede dulu ajalah meskipun ngga bawa tugas siang itu. Kalau ternyata disindir atau malah ngga boleh ikut kelas yaaa aku udah siap terima aja, yang penting mah pede aja dulu :'D

Singkat cerita... dari sekian orang teman aku yang udah bawa dan udah ngerjain itu ternyata ngga semua pada ngumpulin, ragu-ragu katanya. Lalu dari orang-orang yang kumpulin itu dipilih satu-dua orang secara acak untuk presentasi dadakan sebagai wujud dari pertanggungjawaban atas tugas yang dia kerjakan (?)

Setelah ada yang presentasi, bapaknya tuh menjelaskan kalau tugas yang beliau minta bukan seperti itu. Kedua orang yang presentasi ngga sepenuhnya salah, hanya saja ada yang kurang. Bapaknya minta disertai contoh kasus yang memang terjadi disertai analisis dan lalala dari kitanya dan ngga boleh kopas gitu aja dari internet.
Alhamdulillah, siapa saja yang ngga mengumpulkan tugas tuh ngga diminta untuk menutup pintu kelas dari luar.
Alhamdulillah juga karena tugas aku tuh belum ada contoh soalnya jadinya aku ngga merasa menyesal karena ngga bawa.
Alhamdulillah merasa terselamatkan juga, secara... aku kan belum jadi nge-print, jadinya ngga buang-buang kertas gitu aja kan? salah satu bentuk tindakan untuk mengurangi dampak terjadinya global warming, bukan? :'D
dan Alhamdulillah.... dari keteledoranku itulah aku mendapat pelajaran baru yaitu syukur. Titik.
Kalau bukan karena Allah, bisa-bisa aku beneran bolos kelas yang justru mengurangi bobot kehadiran di kelas.
Kalau bukan karena Allah, aku malah ketinggalan materi di kelas.
Kalau bukan karena Allah, aku justru tidak menghemat dan malah ikut memicu terjadinya pemanasan global *halah*
ALHAMDULILLAH :')

Itu tadi hanya segelintir dan sebagian keciiiiilll sekali dari bukti bahwa Allah tuh benar-benar sayaaaaaanngg banget sama hamba-Nya ♥
Masih begitu banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita yang sebenarnya memang baik untuk kita, tapi seringkali kita tidak menyadarinya atau malah sengaja acuh tak acuh untuk menyadarinya. Astaghfirullah.
Ya Allah... ampunilah angkuhku,
seringkali lalai dalam bersyukur
Ya Allah... kuatkanlah batinku
untuk selalu bersyukur kepada-Mu
[Mupla - Indah Kasih Mu]

Oleh karena itu, mari kita biasakan diri ini agar tidak lupa untuk mengucap syukur atas segala nikmat dan Kuasa-Nya dimulai dari hal kecil yang tak disadari sampai segala macam hal lain yang memang disadari.
Sederhananya gini... tiap kali kita bangun dari tidur, jangan lupa untuk bersyukur karena Dia sudah kembali menghidupkan kita dari kematian sementara (tidur), begitu juga dengan hal-hal luar biasa yang terjadi atas kehendak-Nya. Alhamdulillah :')
Jangan ngakunya doang sami'na wa atha'na, tapi harus benar-benar bisa menjalankan kewajiban sebagai seorang hamba serta menunaikan hak-hak Nya *ntms*

Ingatlah bahwa Allah tidak akan membebani hamba-Nya diluar batas kemampuan hamba-Nya itu.. (QS. Al-Baqarah : 286)
Allah memberikan ujian sekaligus dengan solusinya dan itu memang udah sepaket. Ngga aja masalah tanpa adanya solusi, karena sekali lagi bahwa itu tuh udah sepaket.
Ujian itu ada untuk menaikkan level kita sebagai seorang hamba.
Ibarat sekolah.. ngga mau juga kan kalau sepanjang hidup cuma duduk di bangku SMP terus, ngga naik-naik kelas? Lalu kalau di game tuh kita ada di level yang itu-itu aja dengan challenge yang sama juga ngga asik, kan? -.-
Makanya kalau kita dikasih ujian sama Allah, baik itu berupa nikmat ataupun musibah berarti Allah lagi memperhatikan kita. Pokoknya keep husnudzan sama Allah karena bagaimanapun juga Allah tuh luar bidahsyat, baik dan sayaaaaaanngg banget banget banget sama hamba-Nya >////<d

Jadi...
sudah bersyukur hari ini?

:)