Sunday, September 11, 2016

Berkaca Pada Diri

Bismillahirrahmanirrahim.


Hai malam,
terimakasih telah mengingatkan kembali pada kenangan yang hampir saja tenggelam
:)




Alhamdulillah, masih dapat dipertemukan dengan malam ini dimana sebagian umat Muslim bersiap untuk menyambut datangnya hari raya Idul Adha 1437 H. Semoga tahun depan kita dapat bertemu kembali. Allahumma aamiin.



Gema takbir malam ini begitu jelas terdengar. Begitu merdu. Syahdu. Dan ahh, lagi-lagi untuk beberapa waktu diri inipun merindu..



Rasanya belum genap satu tahun, aku dan dirinya tak lagi bersama.



Mengenai hari ini, satu tahun lalu..



Ketika itu aku masih dapat melihat jelas senyum diwajahnya, mendengar berbagai keluh kesahnya serta menyaksikan secara langsung raga yang hadir tepat di hadapan mata. Illahi Rabbi, salahkah rinduku ini?



Alhamdulillah, siang hari ini dipertemukan dengan orang-orang shaleha yang pada saat itu juga mengingatkan diri untuk bisa merelakan segala macam hal yang mungkin saat itu berada dalam genggaman. Hal itu perlu dilakukan untuk dapat menggapai apa yang menjadi impian dan begitu ingin kita wujudkan.



Ada hal menarik lainnya yang bagaimanapun juga, mau tidak mau memang harus disadari. Mungkin ini agak berkaitan dengan kata kontribusi, dimana ketika kita merasa ingin diakui maka kita harus rela mengorbankan apa yang kita miliki. Secara sederhana dapat kita sebut diantaranya waktu, tenaga, biaya dan salah satu hal penting yang perlu ditekankan yaitu raga.



Rasanya masih terlalu awam untuk menilai mereka yang tidak secara rutin menjaga komunikasi. Rasanya masih terlalu dini untuk begitu saja berharap agar lebih diakui.



Dalam sebuah post yang sempat diposting oleh salah seorang kawan di salah satu akun jejaring sosial menyebutkan bahwa... "Semua Mastah pernah Newbie.."
So, nikmati saja masa-masa newbie-mu itu 



hari-hari lalu itu menyimpan kisah tersendiri
aneka macam peristiwa serta kejadian yang terjadi
suka duka, canda tawa, pahit manis datang silih berganti
Illahi Rabbi terimakasih banyak atas nikmat-Mu yang tiada bertepi



Tentang segala macam hal yang telah terjadi. Baik ataupun tidaknya menurut kita, semoga tetap menjadi hal yang Ia Ridhai. Jangan lagi diri ini dibuat untuk menahan beban yang dirasa berat seorang diri. Karena sungguh.. diri-Nya senantiasa menemani dan terus hadir dalam kehidupan sehari-hari.



adakah penyesalan yang terus kau risaukan,
kau pikirkan terus menerus dan dijadikan beban?
apakah kau lupa bahwa DIA Maha Memaafkan?
mohon ampun pada-Nya, kemudian tak lagi mengulangi kesalahan



Sebagai bagian penutup, ingatlah selalu untuk terus dan terus berkaca pada diri. Hal itu dilakukan tanpa harus terfokus pada kekurangan diri. Sungguh, tiap pribadi itu memiliki potensi. Oleh karenanya, jadikan potensi yang kita miliki agar dapat menutupi kekurangan yang terdapat pada diri.



Terus dan teruslah berkaca pada diri. Jangan justru menjadi orang yang gemar menghakimi, tanpa klafikasi, ia justru main hakim sendiri. Oleh karenanya, berusaha untuk menjadi pribadi yang tidak mudah terprovokasi.



Selamat melanjutkan perjuangan, duhai para pejuang.
Teruslah berjuang, jangan berhenti ataupun berbalik arah.
Yakinlah selalu bahwa kita ini adalah sosok pemenang.
Bukan seorang pecundang yang dengan mudahnya ia menyerah.

__________
terinspirasi dari sebuah gambar sebagai challenge IOCWP minggu ini


dari dan untuk diri pribadi
DPK, 2016年09月11日
L. Yuniasari

Tuesday, September 6, 2016

Review: Yellow Star Hotel Yogyakarta

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat pagi kota Depok yang sebenarnya ^^/



Pada kesempatan kali ini, saya ingin memberikan review dalam 150 kata terhadap sebuah tempat peristirahatan bernama Yellow Star Hotel di Ambarukmo Yogyakarta.

Hotel minimalis yang cukup mewah dan elegan ini terletak di Jalan Laksda Adisucipto Yogyakarta. Letaknya yang cukup stategis dan tidak terlalu jauh dari bandara Adi Sucipto serta beberapa tempat wisata di Yogyakarta membuat hotel ini menjadi salah satu penginapan yang saya rekomendasikan.



Kesan pertama terhadap ruangan yang bersih dan rapi menjadi poin plus untuk hotel ini. Kebersihan ruangan menurut saya menjadi salah satu hal utama yang dijadikan bahan pertimbangan. Selain itu, adanya beberapa fasilitas yang ditawarkan juga menimbulkan kesan nyaman sehingga ‘betah’ berada di hotel ini. Pelayanan yang diberikan juga dapat dikatakan tidak mengecewakan.



  






Satu hal yang kurang dari hotel ini adalah lift yang menurut saya kurang luas ^^’a


Beside of that, secara keseluruhan Yellow Star Hotel memang pantas untuk direkomendasikan.






Jadi...
Apabila ingin having trip atau travelling ataupun sekedar mampir ke Yogyakarta tetapi tidak mempunyai tempat untuk berlabuh *halah*, maka Yellow Star Hotel dapat menjadi salah satu destinasi sebagai tempat istirahat yang cocok.



Tambahan:
Informasi harga serta fasilitas lainnya dapat dilihat disini

Sampai bertemu di perjalanan berikutnya!
٩(๑❛ᴗ❛๑)۶

Friday, September 2, 2016

Tempat Dimana (Seharusnya) Berada

Bismillahirrahmanirrahim.

...
Belum sampai rasanya…
aku melepas rasa itu
bukan sekedar rasa ingin bertemu
sebuah rasa yang belum ada seorangpun yang tau

Belum usai rasanya…
aku menemuimu untuk sekedar menyapa
mengucap salam dan bertemu raga
hanya saja, hal itu belum menjadi nyata

Mungkin belum masanya…
dimana kita benar-benar bersua
bersenda gurau dan berbagi cerita
ahh, bahagia.. meskipun hanya membayangkannya

Mungkin belum waktunya…
kau kembali seperti sedia kala
sebagai sosok yang ku cari paling pertama
semoga sang waktu masih berpihak pada kita

Adakah diri ini yang kurang sabar?
sehingga tak memberi perhatian lebih, meski sebentar
Adakah kau disana menanti datangnya kabar?
sekalipun ku sampaikan dengan menempuh jalan memutar

Tahukah?

Kau itu ada, bahkan tetap ada
hanya saja, aku yang kemana-mana

Kau itu hadir, bahkan tetap terus hadir
hanya saja, beberapa waktu ini aku sekedar mampir

Kau itu setia, bahkan ada untuk setia
hanya saja, kadang aku justru terlena dan terlupa

Itulah kau…

Tempat dimana k(a)u berada,
untuk seharusnya…

:)


tepat di atas langit Adi Sucipto, Yogyakarta