Wednesday, November 30, 2016

#WomenRideSafe Movement Launch: Sudah saatnya perempuan sadar untuk berkendara secara aman

Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan kecelakaan lalu lintas yang tertinggi di dunia. Setiap 1 jam, 3 orang meninggal dunia di jalan akibat kecelakaan. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pengendara perempuan baik motor maupun mobil meningkat hingga sekitar 42%, Sementara angka kecelakaan yang melibatkan perempuan bermotor meningkat hingga 49,5% (data Korlantas 2014). Artinya, angka pertumbuhan kecelakaan melaju lebih cepat dibanding angka pertumbuhan pengendara.

Pada tanggal 20 November 2016 lalu, Queenrides membuat sebuah acara sekaligus Launch movement #WomenRideSafe di JJ Royal, Senayan City. 


#WomenRideSafe adalah sebuah movement yang diinisiasi oleh Queenrides, start up social enterprise berbasis teknologi, yang berbentuk platform online dan offline untuk perempuan, yang dibangun dengan tujuan memberdayakan perempuan agar sadar pentingnya berkendara aman. Movement #WomenRideSafe ini menjadi cara yang dilakukan Queenrides untuk mengajak para perempuan agar semakin peduli dengan keselamatan di jalan raya.

Survey @queen_rides yang melibatkan 800an perempuan usia 24-40 tahun menunjukkan, 80% dari perempuan yang berkendara mencari nafkah untuk keluarganya. Meskipun ditangani oleh sejumlah kementerian dan kepolisian, kondisi krisis road safety tersebut luput ditangkap publik secara luas sebagai isu yang krusial. Industri otomotif dan transportasi yang sangat maskulin, luput melihat bahwa diperlukan penanganan khusus terkait perempuan, sehingga belum ada pihak dan institusi yang menyentuh isu safety riding dengan serius maupun mengomunikasikan dengan cara yang efektif kepada perempuan.

Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia meningkat hingga 80%
Pengendara perempuan rawan menjadi korban kejahatan di jalan raya
80% perempuan berkendara untuk bekerja
Hampir 90% kecelakaan di jalan raya terjadi akibat perilaku berkendara yang buruk
Setiap 1 jam ada 3 org meninggal karena kecelakaan di Indonesia
Indonesia, negara dengan pertumbuhan kecelakaan tertinggi di dunia
Perbandingan kecelakaan perempuan dan laki-laki yaitu 5 : 2
Peningkatan sebesar 49.5% kecelakaan motor yang melibatkan perempuan
Untuk mendukung movement #WomenRideSafe ini, Queenrides memproduksi outfit berkendara yang safety, stylish, dan juga beautiful diantaranya :

👍 Windproof
  • Berbahan anti angin
  • Dada terlindungi dengan optimal
👍 Rainproof
  • Berbahan anti air hujan
  • Tidak perlu lagi memakai jas hujan
  • Praktis dan nyaman
👍 Body Cool Control
  • Terdapat resleting di bagian depan dan belakang. Bisa dibuka sesuai tingkat panas dan dinginnya udara.
  • Tubuh tidak akan berkeringat di bawah terik matahari, dan tidak kedinginan di tengah dinginnya malam.
👍 Lightweight
  • Jaket-jaket fashionable ini tidak hanya cantik dan aman digunakan dalam berkendara, tapi juga ringan dan nyaman.
  • Tidak akan membuat pengguna kelelahan, tidak betah, dan risih.
Movement kali ini terdiri dari beberapa rangkaian acara mulai dari pengenalan safety riding, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkendara, aturan Hukum yang mengatur serta ancaman hukuman bagi mereka yang melanggar, kemudian diskusi hangat tentang pentingnya untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran akan berkendara yang aman bersama dengan perwakilan pemerintah, perusahaan swasta di bidang perhubungan, kepolisian, juga Queenriders sebagai perwakilan dari masyarakat umum. Selain itu, sebagai penutup movement #WomenRideSafe, secara simbolis para pembicara serta peserta diminta untuk menyematkan scarf Queenrides pada diri mereka.

Semua memiliki tanggung jawab yang sama di jalan raya dan sudah bukan waktunya untuk tidak peduli. Kini, bersama kita dapat meningkatkan kesadaran untuk berkendara lebih aman demi keselamatan di jalan raya.

"Jangan membiasakan yang tidak biasa,
tetapi biasakan yang tidak biasa agar terbiasa"

Jadi, sudah saatnya perempuan Indonesia sadar untuk berkendara secara aman.

***

GURU FAVORIT dari Masa ke Masa

Bismillahirrahmanirrahim.

Seperti yang kita tahu bahwa setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional, termasuk 25 November 2016 lalu. Berbagai macam bentuk ucapan mulai bermunculan di timeline segala akun jejaring sosial milik saya, mulai dari postingan yang dilakukan oleh Official Account sampai dengan akun pribadi.

Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit bercerita sekaligus nostalgia mengenai guru favorit pada jenjang pendidikan yang telah saya lalui dari masa ke masa.


Sekolah Dasar

Salah satu hal yang saya suka pada masa ini adalah bahwa masa SD tuh semangat mengejar prestasi akademik karena bersaing secara sehat untuk mendapat posisi terbaik ketika pengambilan raport. Nah, guru yang saya kagumi ketika SD adalah guru Matematika, Pak Idris namanya. Beliau baik sekali, murah senyum dan saya rasa beliaulah yang membuat saya suka dengan pelajaran yang menurut sebagian orang rumit dan menakutkan itu.

Suatu hari ketika itu ada Pekerjaan Rumah yang ternyata perlu diselesaikan dengan logika. Coba deh, anak kelas empat atau lima SD diminta mengerjakan soal mantap yang kalau mengira-ngira jawabannya akan memakan waktu yang lama. Tetapi usai mengerjakan soal tersebut (ketika itu saya dibantu oleh kakak saya untuk dapat menemukan jawabannya), saya mulai menyukai Matematika. Duh, terimakasih kepada pak Idris yang telah membuat saya tidak merasa anti dengan mata pelajaran yang satu itu. FYI.. Saat ini beliau sudah kembali kepada Pemiliknya, semoga dia dicintai-NYA. Aamiin :')

Sekolah Menengah Pertama

Berlanjut ke jenjang berikutnya. Ketika itu kelas dua SMP, dimana wali kelas saya adalah seorang guru PKN (Pendidikan Kewarganegaraan). Beliau adalah Pak Sahir, seorang wali kelas yang telah membuat saya menyukai pelajaran PKN, meskipun sebenarnya ketika kelas satu SMP saya sudah mulai tertarik dengan PKN. Hal yang membuat saya senang adalah karena cara mengajar beliau cukup berbeda dengan guru-guru mata pelajaran lainnya. Kabar terakhir yang saya tau mengenai beliau adalah beliau mutasi tugas di sekolah lain setelah sebelumnya menjadi Kepala Sekolah di sebuah SMP yang berada di daerah Gandul Depok.

Selain itu, ada juga guru Matematika yang tegas ketika mengajar tetapi mudah menyerap apa yang diajarkan, Ibu Endang namanya. Beliau mengajar di kelas satu SMP dan beliau juga yang secara tidak langsung membuat saya tidak move-on karena masih dapat menyukai pelajaran yang satu itu. Terakhir bertemu beliau sekitar tahun 2015 lalu, masih di sekolah yang sama. Semoga beliau dan guru-guru lainnya senantiasa diberikan kesehatan Jasmani dan Rohani oleh-NYA. Aamiin.

Kemudian ada satu guru IPA bernama Pak Nurrohim. Salah satu hal mengagumkan dari beliau adalah bahwa ketika beliau mengajar, para Muslimah diwajibkan untuk menggunakan kerudung bahkan apabila ada yang lupa membawanya maka diminta untuk menggunakan mukenah. Wuih, ketjeh betul pokoknya. Hal menarik lainnya adalah ketika sebelum memulai pelajaran, ada salah seorang murid yang ditunjuk untuk memimpin doa di depan kelas secara bergilir. Jadi, beliau itu meminta murid-murid menghafal sekitar lima sampai enam baris doa yang kemudian dibacakan sebelum dimulainya pelajaran. Sudah lama sekali tidak bertemu beliau. Terakhir bertemu ketika saya di awal SMA, datang ke SMP untuk meminta stempel dan saya sempat melihat beliau tetapi hanya sekilas. Kabar terakhir yang saya tahu, beliau sudah tidak mengajar di sekolah itu. Semoga beliau mendapat perlindungan-NYA dan terus bisa menginspirasi serta mengajak dalam berbuat baik. Aamiin.

Satu lagi guru yang membuat saya tertarik ketika SMP adalah guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bernama Ibu Hasanati. Rasanya selalu ada senyuman ketika saya mengingat beliau. Selain itu, ada rasa bangga tersendiri yang aaahh.. pokoknya terimakasih banyak teruntuk beliau dan guru-guru lainnya. Sesekali saya masih suka bertemu beliau di sekolah lain tempat beliau mengajar saat ini. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan Jasmani dan Rohani oleh-NYA. Aamiin.

Sekolah Menengah Atas

Sebenarnya saya agak merasa bingung untuk bercerita mengenai jenjang SMA ini. Mungkin salah satu alasannya adalah pada saat SMA, saya termasuk orang yang tidak begitu mengaktifkan diri di kelas sehingga dapat dikatakan semangat belajar ketika SMA mulai menurun huhuhu :(
Beruntungnya, saya tergabung dalam Organisasi serta Ekstrakulikuler yang membuat saya tidak begitu kudet ataupun menjadi anak yang anti sosial. Alhamdulillah, terimakasih kalian {}

Kembali kepada topik yang dibahas kali ini...
Salah satu mata pelajaran yang saya suka adalah 日本, yap.. Bahasa Jepang. Pada awalnya yang disuka bukan mata pelajarannya, tetapi karena merasa "Akhirnya ada tempat dimana bisa menemukan teman yang memiliki kegemaran yang sama..", kira-kira seperti itu. Dari sanalah saya diperkenalkan dengan マンガカ yang sampai dengan saat ini masih berjaya, bertemu teman-teman yang memiliki kegemaran yang sama dan juga sempat dipercaya untuk menjabat. Duh, nostalgia~

Berkaitan dengan pelajaran Bahasa Jepang, sampai dengan saat ini saya masih mengenal dan menjaga komunikasi dengan pengajarnya. Sebut saja Badriah Sensei, salah seorang pengajar cantik yang juga menjadi pembina ketika itu. Saya sempat bertemu awal November lalu dan sampai saat ini terkadang masih berkomunikasi. Selain itu ada juga Cici Sensei, salah seorang pengajar lainnya yang sempat mengantar ke sebuah Universitas untuk mengikuti perlombaan ketika saya kelas satu SMA bertahun-tahun lalu dan dari situlah saya bertemu..... *some text missing*. Terakhir kami bertemu pada acara マノマ, awal Oktober 2016 lalu. Berikutnya ada Anggi Sensei yang sempat mengajar ketika saya di kelas dua SMA. Kabar terakhir yang saya tahu adalah bahwa beliau sudah tidak lagi mengajar di sana lagi, sehingga ketika SMA adalah saat terakhir kali saya bertemu beliau. Semoga ketiga Sensei senantiasa mendapat perlindungan-NYA. Aamiin.

Berbicara tentang masa SMA, terlebih lagi itu adalah SMANLI maka rasanya takkan ada habisnya. Oleh karenanya, mungkin akan ada "ruang khusus" untuk mengupas habis kenangan semasa SMA. Selain para sensei yang telah disebutkan, sebenarnya masih banyak guru yang saya kagumi, diantaranya :
  • Pak Tjepy, guru Kimia yang lucu dan masyaaAllah
  • Pak Sofyan, guru Matematika yang sempat memberi nasehat secara tidak langsung ketika saya kelas satu SMA
  • Ibu Meilisma, guru Agama sekaligus pembina Rohis yang sempat memberi nasehat secara tidak langsung untuk semangat menghafal
  • Ibu Ros, guru PKN yang rajin memberi kuis sebelum pelajaran dimulai. Hal itu juga yang menjadi salah satu alasan bagi saya untuk bertahan dalam menyukai pelajaran PKN
  • Ibu Ety, guru Fisika yang duh... malulah kalau mengingatnya (^^;)
  • Pak Puji, guru SBK khususnya Seni Menggambar yang membuat saya bisa menuangkan apa yang saya pikirkan ketika kelas tiga melalui gambar
  • Ibu Ria, guru TIK yang karena tugas dari beliaulah sehingga sampai dengan saat ini saya masih bisa nge-blog
Perguruan Tinggi

Sebenarnya ini adalah jenjang yang masih dilalui, tetapi karena status saya saat ini adalah mahasiswa mahasiswi tingkat akhir maka tidak ada salahnya untuk menyertakan bukan?

Salah satu pengajar yang saya kagumi pada masa ini adalah tentu saja dosen pembimbing saya, Pak Yulianto namanya. Bagaimana tidak, beliau sebenarnya adalah dosen pembimbing materi tetapi beliau juga memperhatikan teknis penulisan sehingga bisa memperbaiki di awal. Dengan gaya yang cool tetapi alhamdulillah tidak begitu pendiam, beliau menjadi dosen pembimbing yang saya syukuri hadirnya. Ini mungkin akan dijabarkan lebih lanjut dalam post yang berbeda. Semoga kita baik-baik saja sampai akhir yaaa, pak! Aamiin ;)

***

Rasanya masih begitu banyak nama-nama yang belum dituliskan, tetapi hal tersebut bukan berarti saya tidak mengagumi guru-guru lainnya. Terimakasih banyak atas jasanya, duhai para pahlawan tanpa tanda jasa. Maafkan diri ini yang belum bisa mengucapkan terimakasih secara langsung kepada kalian. Semoga semuanya senantiasa mendapat perlindungan-Nya serta dibalaskan segala kebaikannya, baik bagi beliau-beliau yang saya tuliskan namanya dan yang belum saya tuliskan namanya. Aamiin.

Sebagai penutup, berikut ini puisi tentang GURU yang ada dalam buku kelas dua SD yang masih saya hafal...
wahai guruku
terimalah terima kasihku
lewat bait-bait
puisiku ini
telah kupahat
tegur sapamu lembut
ku abadikan dalam hidup
ku abadikan dalam puisiku
...

Sunday, November 27, 2016

Be Happy All Day 🎈

-

Cerita, katanya
sebuah kisah
yang diharapkan indah
membuat diri ini tergugah


Celaka, katanya
hampir saja
diri ini merasa
begitu tak berdaya


Berita, katanya
sekedar informasi
tentang apa yang terjadi
tetapi tak harus diketahui


Belaka, katanya
bukan hal penting
yang begitu genting
dan membuat diri ini harus berpaling


Derita, katanya
keluh dan kesah
kehilangan arah
ahh, begitu payah


Sudahlah..
ikuti iramanya
nikmati saja semuanya
hadapi bagaimanapun rasanya


Terimakasih :)

***


Rawakalong,
2016年11月27日
01時03日

Saturday, November 26, 2016

6 Hal Tak Disukai yang mungkin Dijumpai dalam Kehidupan Sehari-Hari

Bismillahirrahmanirrahim.

--- lagi cerita ---
🐼 : Ehh, kak. Alhamdulillah loh semalam aku produktif gitu ceritanya karena bisa kirim tiga tulisan dalam waktu berdekatan.
🐧 : Hayo ngaku, itu produktif atau karena dikejar.....
🐼 : *tersipu malu*

Dan itu hanya curcol singkat dari seorang deadliner 🍃

***

Pada kesempatan ini, saya akan bercerita mengenai beberapa hal menyebalkan tidak disukai yang mungkin cukup sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, dalam hal ini khususnya bagi pengendara sepeda motor termasuk saya pribadi.


Pertama dimulai dari Tukang Parkir

Mungkin saya termasuk salah seorang yang kurang bersahabat dengan tukang parkir. Pasalnya, sejauh yang saya tau bahwa tukang parkir merupakan salah satu hm... usaha di bidang jasa kan yaa? Nah, secara ngga langsung terjadinya timbal balik itu ketika sang parkir memberikan jasa baik itu membantu mengeluarkan kendaraan ataupun membantu menyeberang jalan setelah itu si pengendara memberi tips, bukan begitu?

Salah satu hal yang saya sayangkan adalah ketika ada tukang parkir yang bahasa kasarnya tuh ngga bantu apa-apa tetapi tiba-tiba muncul pas kita mau meninggalkan lokasi. Itu satu contoh saja. Nah, contoh lainnya itu ketika ada tukang parkir yang mendekat pada saat kita menghampiri kendaraan, padahal kita sudah berharap kendaraan tersebut akan dibantu untuk keluar tetapi nyatanya setelah dikasih tips si doi tukang parkir malah pergi begitu saja. Duh, sedih ngga sih? Dan itu murni dikutip dari pengalaman pribadi yang mungkin menjadi alasan sampai-sampai saya kurang bersahabat dengan mereka.. :'

Kedua adalah Perokok

Maaf, disini saya tidak bermaksud menyindir siapa saja yang sedang berada dimana saja. Selain itu, saya bukan bermaksud untuk memperdebatkan hal apapun yang berkaitan dengan rokok. Hanya saja, saya memang agak kurang suka dengan asap rokok.

Ketika ada yang merokok, saya cukup bisa mengendus dalam jarak yang lumayan. Nah, salah satu cara mainstream yang bisa dilakukan ketika ada perokok adalah "kasih kode", ntah itu pura-pura batuk atau malah batuk beneran; menutup hidung ataupun menahan nafas; sampai dengan menegur secara langsung. Hal yang membuatnya tambah menyebalkan bahwa pada kenyataannya nggak menutup kemungkinan seorang pengendara sepeda motor-pun menjumpai perokok dalam perjalanan, sekalipun perokok tersebut juga tengah mengendarai sepeda motor. Tidak terlepas dari apa yang telah disebutkan, dalam beberapa momen yang sudah berlalu, cara ngode tuh menurut saya dapat dikatakan kurang ampuh sehingga cara saya menyiasati ketika ada seorang perokok adalah berusaha menahan nafas, menutup hidung dengan tangan atau benda yang berbau agar dapat mengalihkan bau asap; dan berjalan cepat untuk melewati si penghisap yaaa meskipun sedikit banyak tetap saja terhirup :'

And then... kepada para perokok, apabila sedang menghisap maka jangan ajak-ajak kami untuk ikut menghirup asap dari apa yang kalian hisap.. :'

Ketiga yaitu Diikuti

Pernahkah ketika sedang mengendarai sepeda motor lalu merasa bahwa di belakang ada motor yang kecepatannya seolah mengimbangi kecepatan kita? Apabila pernah, maka saya juga :')

Ketika sedang berkendara, lalu di belakang ada yang mengikuti dalam jarak dekat, termasuk dalam hal ini ketika saya diminta untuk menjadi penunjuk jalan dan yang mengikuti di belakang tuh terlalu dekat. Baik itu orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal, tetapi bagi saya pribadi itu termasuk hal yang agak menyebalkan kurang saya suka.

Keempat adalah Menunggu

Siapa sih orang yang suka menunggu, terlebih lagi jika itu terlalu lama? Rasanya sebagian besar orang memang tidak suka menunggu meskipun tergantung juga sih (^^;)

Kalau untuk menunggu orang, antrian ataupun yang lainnya, insyaaAllah saya tahan. Hal seperti itu ngga akan buat kesal karena bisa disiasati dengan membaca buku, mengetik dan sebagainya. Namun hal tersebut tidak melulu berlaku ketika sedang berkendara. Nah, menunggu yang saya maksud disini adalah ketika kita sedang berkendara lalu di depan kita ada kendaraan lain yang jalannya lamaaaaa syekali padahal di depannya tuh kosong. Lapang. Tak ada hambatan dan itulah yang rasanya grr banget. Ckck.

Untuk roda dua, alasan yang paling sering saya temui adalah karena sibuk dengan g-jet sehingga jalannya lama dan terkadang tak beraturan karena pandangan terfokus ke layar smartphone. Hft. Nah, kalau roda empat biasanya berjalan lama karena terlalu besar sehingga harus hati-hati atau si pengemudi masih dalam tahap belajar atau kendaraan umum yang harus menurun dan menaikkan penumpang ataupun kendaraan pribadi yang berjalan lama tanpa alasan :'

Kelima yaitu Dikejutkan

Ini nih. Pada saat berkendara, terutama ketika membawa tumpangan dengan maksud ingin datang ke suatu tempat yang terlebih belum diketahui betul lokasinya. Tidak sekali dua-kali meskipun jalan sudah perlahan-lahan dan berhati-hati, tetapi tempat ataupun lokasi yang dimaksud tetiba bablas atau keterusan begitu saja. Nah, kemudian si orang yang menumpangi atau dibonceng secara reflek berseru "Eh! Keterusan!" atau "Eh! Kelewatan!" maka disitulah para pengendara merasa tidak suka meskipun tak mengakui. Nah, repotnya lagi ketika tempat tujuan sudah terlewat, sedangkan jalan yang dilalui merupakan jalan satu arah. Itu tuh serasa dobel gitu sebalnya :'D

Duh, makin kesini rasanya semakin curhat ckck.
Langsung saja yang terakhir tidak saya sukai yaitu mengenai Karakter

Karakter disini tentu saja dalam kaitannya dengan cerita, sebut saja Dorama, Anime ataupun Manga. Beberapa pekan lalu, saya sempat mengikuti sebuah talkshow kepenulisan. Dari sana saya dapat pengetahuan baru bahwa peran karakter yang terkesan lebih dominan ataupun menyebalkan itu dibutuhkan sebagai penghambat jalannya cerita sehingga tidak menimbulkan kesan biasa saja dan mudah ditebak. Hanya saja untuk beberapa kasus, saya tuh kurang suka dengan chara baik itu dalam Dorama, Anime ataupun Manga yang menyebalkan dalam artian :
  • Terlalu lemah sehingga terkesan caper dengan chara lainnya. Misalnya chara Hinata dalam Naruto dan Onodera dalam Nisekoi.
Image result for hinata hyuga chibi     Image result for onodera nisekoi chibi
Bukan berarti benci sama chara ini, tetapi hanya kurang suka :'D
  • Terlalu menyebalkan sehingga apapun yang dia lakukan rasanya sebal syekali. Chara seperti ini untungnya baru satu yang saya temui dan benar-benar menyebalkan. Ckck.
Chara ini nih yang paling menyebalkan :'
  • Ikemen. Hahaha, terkadang agak lucu tetapi sebal ketika melihat chara macam ini. Tetapi dari semua ikemen yang ada, sejauh ini hanya satu tontonan yang membuat saya sebal tetapi ceritanya bagus. Seriusan deh.


Mengapa karakter? Kan nggak ada kaitannya dengan berkendara?
Hahaha, kata siapa? Pada kenyataannya dalam berkendara tuh segala macam hal dapat dipikirkan, termasuk pemeran, tokoh atau chara dari tontonan yang telah kita tonton. Kemudian segera saja ketika tetiba teringat akan karakter tersebut jadi merasa aaaa~~~ dan lalala~ ckck XD

***

Namanya juga manusia kan yaaa... Sedikit banyak, tentu saja ada hal yang tidak disuka oleh tiap individu. Itu tadi beberapa hal yang tidak disuka versi saya yang kaitannya dengan momen ketika berkendara dan berikut ini hal-hal yang tidak disuka versi beberapa blogger lainnya :
“Tulisan ini merupakan project menulis dari blogger sharing telegram.”

Mudah-mudahan dengan adanya hal-hal yang tidak disukai tersebut bisa membuat diri ini semakin berbenah diri. Aamiin.

Friday, November 25, 2016

Menulis Ala Jurnalis

Hai-hai!

Seperti yang sama-sama kita sadari, semakin hari rasanya semakin banyak peristiwa yang terjadi. Yaaa, sebut saja mulai dari sudut pandang Politik; Hukum; Sosial; Ekonomi; dan apapun yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

NAH! Apakah kamu gemar menyampaikan Reportase di media online mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kamu? Ingin tahu seluk beluk menulis di dunia Jurnalistik?

Yuk, asah dan pertajam insting reportase kamu dalam menyampaikan fakta hingga menjadi berita terpercaya. Kami, Depok Menulis dan Sisternet mengajak kamu untuk ikutan Workshop #SisterMenulis nih!


"Menulis ala Jurnalis"
Sabtu, 26.11.2016
09.00 - 12.00
Graha XL, Lantai 2, Studio 2
Jl. DR. Ide Anak Agung Gd Agung, Lot E4-7 no. 1
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan

Team Sisternet dan akutahu.com akan berbagi cara untuk membantu kamu dalam menemukan fakta menarik. Gak cuma itu aja, kamu juga diajarkan untuk mengetahui dan memanfaatkan trending di sekitarmu untuk membuat reportase yang keren.

Selain ilmu oke, banyak hadiah menarik yang menanti kamu. Dan semua itu bisa kamu dapatkan dengan GRATIS!

Daftarkan diri kamu via email ke depokmenulis@gmail.com dengan subject: "Daftar #SisterMenulis 26/11/2016" dan menyertakan informasi berikut ini:
1. Nama
2. Akun IG/Twitter
3. Blog (jika punya)
4. No. HP
5. Email

Jadi, tunggu apalagi?
Sampai bertemu esok hari!

;)

Wednesday, November 23, 2016

We Are All Beginners At The Beginning

Bismillahirrahmanirrahim.

Seberapa sering diri ini olahraga?
Olahraga apa yang biasa dilakukan?
Rutin ngga tuh melakukannya?

Sabtu pagi tanggal 12 November 2016 lalu, saya dan salah seorang #Teman Nulis diberi kesempatan untuk mengikuti kelas Hatta Yoga di Lilou Space yang terletak di Kelapa Dua, Depok.



Sebelumnya, apa sih Yoga itu?
Menurut penelusuran di wikipedia, Yoga (Aksara Dewanagari योग) dari bahasa Sansekerta (योग) berarti "penyatuan", yang bermakna "penyatuan dengan alam" atau "penyatuan dengan Sang Pencipta". Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan.
Jadi secara sederhana, yoga itu semacam meditasi gitu tetapi bagian tubuh semua aktif dan pokoknya seru deh. ٩(๑❛ᴗ❛๑)۶

Sebelum dilanjut, ketika itu adalah kali pertamanya saya nyobain yang namanya Yoga. Jauh-jauh sebelumnya, mungkin sekitar SMP awal SMA gitu sempat berpikir "Orang kayak aku mah ngga bakalan pernah ikutan yoga deh kayaknya, wong ngga bisa diem...". Persepsi macam itu datang karena beberapa kali melihat yang namanya yoga tuh yang tersorot bagian si yogis (sebutan untuk orang yang melakukan yoga) sedang duduk manis dan berdiam diri, benar-benar seperti sedang bertapa. Tetapi setelah saya tau dan saya rasakan sendiri... yoga tuh ternyata cukup melelahkan tetapi asyik syekali.


Pada awalnya, gerakan dasar yang dilakukan memang masih yang agak santai. Tetapi semakin kesana, semakin menguras keringat dan rasanya seperti cepat-cepat ingin mengakhirinya. Duh~

Karena ini adalah kali pertamanya, saya sempat mendapat teguran dari sang pengajar. Ketika itu bawahan yang saya gunakan adalah celana bahan, sedangkan yang lainnya menggunakan celana lejing ataupun celana trening. Yaaa gimana lagi, namanya juga baru 'mau' tau banget ckck (/ω\*)

Sekitar satu jam asyik melakukan pemanasan dan aneka macam gerakan lainnya, bagian yang lebih asyik adalah ketika pendingingan dimana kita bisa melupakan segala macam rasa lelah yang sebelumnya dirasa. Alhasil, sampai dengan hari berikutnya tidak ada rasa sakit yang tersisa. Ehh, sempat agak merasa aneh di bagian belakang lutut sih, tapi saya rasa mungkin karena belum terbiasa jadinya perlu adaptasi gitu (^^;)

Dari sekian banyak gerakan yang sayapun tidak hafal karena disebutkan menggunakan bahasa Sansekerta, ada nih salah satu yang "waaahh" gitu. Hanya saja, di lokasi ketika itu saya tidak ikut mencobanya..

Ini dia, kaki di kepala - kepala di kaki.. udah gitu tanpa dipegangin pula *o*/
Berikutnya, salah satu yang membuat saya takjub yaitu ketika Mba Hani, salah satu pengajar menjelaskan manfaat gerakan shalat yang dikaitkan dengan gerakan yoga. Wuih, ketjeh betul penjelasan beliau sampai-sampai saya terhenti ketika berniat mencatat poin-poin pentingnya. Yaaa, setidaknya mudah-mudahan masih tersisa dalam ingatan :')

Mengenai yoga, Mba Hani sendiri mengatakan bahwa itu bukan salah satu aktivitas yang menyimpang dari ajaran Agama, kecuali apabila dalam tiap gerakannya diselipkan atau disisipkan kata-kata yang dianggap semacam 'mantra' ataupun puji-pujian kepada selain DIA. Memang, guru ngaji sayapun pernah mengatakan hal yang intinya sama, bahkan guru saya itu sempat beberapa kali ikut yoga dengan tujuan membugarkan tubuh, bukan untuk memuja-muja selain DIA.

FYI.. ini dia jadwal di Lilou Space, barangkali berniat untuk mampir ke tempat yoga yang telah saya datangi sebelumnya ^^


Dan ini rincian harganya ^^/

Jadi, tertarik untuk ikut yoga (lagi) ???

Ini dia para yogis di kelas Hatta Yoga tanggal 12 November 2016 lalu  ٩(๑❛ᴗ❛๑)۶

Terimakasih sudah berkunjung.
Terakhir...
Ini salah satu bagian dari Lilou Space yang paling aku suka karena ada ひまわり disana..

"We Are All Beginners At The Beginning"
Salam sehat serta SEMANGAT!
daaaann.. jangan lupa olahraga...

Friday, November 18, 2016

Menghadapi Kebutuhan Tanpa Batas dan Bijaksana Dalam Menentukan Prioritas

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan hadirnya orang lain dalam kehidupannya. Selain itu, manusia juga merupakan makhluk ekonomi karena tidak ada seorangpun yang tidak memiliki kebutuhan dalam hidupnya. Untuk melangsungkan kehidupannya, manusia membutuhkan berbagai macam kebutuhan seperti kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

Kebutuhan hidup sehari-hari antara manusia yang satu dengan yang lainnya tentu saja berbeda. Hanya saja terdapat satu persamaan bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak pernah merasa puas, sehingga kebutuhan hidup manusia dapat dikatakan tidak terbatas. Diantara berbagai macam kebutuhan tersebut, ada yang patut diprioritaskan dan ada juga yang bisa dikesampingkan. Dengan begitu kembali lagi kepada diri kita sendiri, bagaimana kita dapat memilah-milah mana saja yang harus diprioritaskan dan mana yang bisa dikesampingkan.

Hari Sabtu tanggal 15 Oktober 2016 lalu, Alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk hadir dalam Seminar Edukasi Keuangan: "Yuk, Atur Uangmu!" yang diadakan oleh Sinarmas MSIG life dan Warung Blogger.


Seperti yang telah saya sebutkan pada kalimat pembuka bahwa kebutuhan kita sebagai manusia tidak memiliki batasan, tetapi sumber daya kita terbatas. Mungkin saja selama ini kita merasa sudah rajin menabung, tetapi tanpa disadari kita masih sering mengeluhkan bahwa uang yang kita miliki masih kurang. Lantas, bagaimana sih agar kebutuhan kita terpenuhi, di sisi lain uang kita juga tidak mudah habis begitu saja?

Mba Mike Rini Sutikno, Financial Planner & Founder Mitra Rencana Edukasi sekaligus salah seorang pembicara dalam Seminar Edukasi Keuangan tersebut mengingatkan bahwa kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Hal inilah yang nantinya dapat membantu kita menentukan skala prioritas kita. Selain itu, perencanaan keuangan juga sangat dibutuhkan dan perlu kita lakukan. Ini bertujuan agar kita dapat lebih 'apik' dalam mengelola keuangan.

Pemaparan materi oleh Mba Mike Rini Sutikno
Diantara perencanaan keuangan yang bisa dilakukan, antara lain : MENABUNG, INVESTASI, dan ASURANSI.


MENABUNG perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek. Misalnya seorang mahasiswa Fakultas Hukum perlu menabung agar nantinya dapat membeli Peraturan Perundang-undangan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Oleh karenanya, jangan sampai kita menabung tanpa mempunyai tujuan mengenai alokasi uang yang telah kita tabung tersebut. Karena kalau khilaf sedikit saja, maka uang itu dapat langsung habis tak tersisa.

Berikutnya INVESTASI yang dilakukan dengan tujuan untuk pertumbuhan aset serta penghasilan pasif. Orang yang berinvestasi atau investor mengadakan penanaman modal (investasi) karena ingin mencari untung. Oleh karena itu, apabila kita juga ingin menjadi seorang investor maka kita perlu memperjelas tujuan dari investasi yang dilakukan.

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal menyebutkan bahwa "Penanaman modal (investasi) adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia."

Dalam Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal disebutkan mengenai Penanam modal yaitu "...perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang dapat berupa penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing."

Kemudian dalam Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal disebutkan bahwa "Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis."

Oleh karena itu, berdasarkan pengertian menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dapat disimpulkan bahwa Investasi merupakan suatu kegiatan menanam modal berupa aset dalam bentuk uang maupun bukan uang yang dilakukan oleh seorang investor atau penanam modal.

Lebih jauh lagi, Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Penanaman Modal menyebutkan mengenai tujuan penyelenggaraan penanaman modal, antara lain untuk :
  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;
  • Menciptakan lapangan kerja;
  • Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
  • Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;
  • Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;
  • Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;
  • Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri; dan
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berikutnya ASURANSI diperlukan sebagai bentuk antisipasi, mulai dari antisipasi risiko kematian; antisipasi risiko kesehatan; sampai dengan antisipasi risiko harta benda. Asuransi juga dapat dikatakan sebagai investasi kita, lebih tepatnya investasi bukan dalam bentuk uang.

Oleh karenanya, kita membutuhkan adanya perencanaan keuangan agar kita dapat menjadi lebih bijaksana dalam menggunakan uang. Selain itu, ketiga hal yang telah disebutkan di atas juga perlu kita lakukan dari sekarang sebagai langkah awal untuk dapat meningkatkan literasi keuangan kita. Tidak terlepas dari pembahasan tersebut, berwirausahapun dapat kita lakukan untuk memperoleh penghasilan pasif serta pertumbuhan aset. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun usaha sendiri, waralaba, MLM, dan sebagainya yang penting usaha yang dilakukan halal :)

Sebagai penutup, hal berkesan dalam Seminar Edukasi Keuangan kali ini yaitu pada saat bermain simulasi perencanaan keuangan melalui SMART Money Game.



Permainan ini edukatif dan menyenangkan karena menggambarkan kondisi dimana kita memiliki hutang dengan gaji terbatas, sehingga mau tidak mau kita harus bisa menyiasati langkah-langkah apa saja yang baiknya kita ambil. Permainan ini hampir sejenis dengan monopoli, tetapi tetap saja lain karena SMART Money Game ini dilengkapi dengan tujuh buah pion yang menggambarkan tujuh profesi berbeda. Selain itu, permainan ini juga berkaitan dengan kenyataan yang mungkin saja bisa benar-benar terjadi dalam hidup kita.

Di akhir permainan, para pemain diminta untuk melakukan rekapitulasi terhadap apa saja yang telah terjadi selama permainan berlangsung dalam lembar laporan keuangan yang telah disediakan. Dengan adanya simulasi permainan ini, maka tidak hanya anak ekonomi saja yang dapat melakukan perencanaan keuangan karena selain anak ekonomipun dilatih untuk dapat melakukan perencanaan keuangan.

Terimakasih banyak Sinarmas MSIG life dan Warung Blogger atas ilmunya.
Jadi, siap melakukan perencanaan keuangan hari ini atau ingin menyesal di kemudian hari?


Thursday, November 17, 2016

#CitronIndonesia #OneDayTrip - Gunung Batu

Bismillahirrahmanirrahim.

Pada kesempatan kali ini, saya akan bercerita mengenai kesan Rihlah perdana Citron Indonesia.

Sebelumnya perkenalkan,
CITRON Indonesia merupakan sebuah lembaga nonprofit yang bergerak pada bidang pendidikan dan sosial. Konsenterasi pendidikan kami yaitu seputar IT programming dan Desain Komunikasi Visual. Kami berusaha untuk memberikan pendidikan gratis bagi kaum yatim dan dhuafa usia 17-25 tahun dengan konsep Asrama. Mereka diberikan pendidikan tentang IT dan DKV sekaligus mengikuti program hafalan Al Qur'an sebagai penyeimbang kemampuan dunia dan akhirat.

Hari Selasa tanggal 15 November 2016 lalu, keluarga besar Citron Indonesia mengadakan Kegiatan Rihlah untuk kali pertamanya dalam periode ini yang dijadwalkan setiap empat bulan sekali. Destinasi Rihlah perdana ini adalah Gunung Batu, Jonggol.

sumber: penelusuran gambar di google
***


Perjalanan kami dimulai sekitar pukul 6.30 dari Cimanggis Depok sebagai titik kumpul sebelum keberangkatan. Rombongan kami ketika itu sekitar 11 orang, termasuk 4 akademika dan 7 orang pengurus plus-plus dengan rincian 3 orang perempuan lalu sisanya laki-laki. Perjalanan ditempuh sekitar 2 - 3 jam dengan rute jalan berkelok-kelok dan sesekali disertai lubang-lubang yang membuat kami sang pengemudi harus berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan.


Salah satu hal yang cukup berkesan di awal perjalanan menuju lokasi adalah ketika mobil yang saya dan kedua teman perempuan saya (F dan S) tumpangi sempat tidak mau digas. Sebagai orang yang kurang tau mengenai otomotif, kami bertiga sempat terdiam dan duduk manis di dalam mobil sambil celingak-celinguk karena tak tau apa yang bisa kami bantu hingga akhirnya kami turun dari mobil, kemudian beberapa orang dari mobil satunya bantu membantu untuk mendorong mobil sampai lokasi parkir...


Setelah memastikan kendaraan berada di tempat yang seharusnya, kami meluangkan waktu sebentar untuk mempersiapkan diri, berdo'a, kemudian bersiap untuk mendaki.



Salah satu keberuntungan bagi kami adalah karena kami pergi mendaki ketika sore hari pada hari-hari sebelumnya hampir selalu turun hujan. Oleh karenanya, jalan menuju puncak yang harus kami lewati terlihat berkilau karena licin.


Secara perlahan dan beriringan, kami mulai mendaki selangkah demi selangkah sambil memilih jalan yang kelihatannya tidak terlalu licin. Bagi saya pribadi, salah satu kendala pendakian adalah alas kaki yang katanya sendal gunung tetapi ternyata alasnya benar-benar licin (mungkin karena biasa digunakan untuk sehari-hari). Rasanya itu yang menjadi alasan terbesar saya untuk berhati-hati dalam melangkahkan kaki sambil mencari apapun yang bisa dipegang untuk menahan tubuh, baik pohon ataupun rumput.

Setelah semangat melangkah meskipun perlahan, sampailah kami pada titik aman pertama untuk cek kondisi dan mengatur formasi (^^;


Setelah itu, kami semua melanjutkan perjalanan yang masih licin hingga sampailah di titik aman berikutnya dimana pada posisi ini kami sudah dapat melihat pemandangan sekitar yang sudah membuat saya merasa takjub. Tertegun. Dan masyaaAllah.


Perjalanan berlanjut. Meskipun sudah mulai terlihat pemandangan alam yang indah di sekeliling, sampai sejauh ini pendakian kami belum sampai setengah dari keseluruhan pendakian.


Apabila rute perjalanan sebelumnya terlihat seperti jalan setapak beralaskan tanah yang licin, kali ini jalan ke atas mulai terhalang oleh rumput dan tanaman yang cukup tinggi sehingga jalan yang harus terus kami tapaki agak tertutup oleh ketinggian tanaman tersebut.


Tiba di titik aman berikutnya, pemandangan sekitar semakin mempesona dan begitu menyegarkan mata. Duh, masyaaAllah...


Kamipun melanjutkan perjalan. Kali ini jalur pendakian mulai terjal dan berbatu, sampai-sampai ada saat dimana kami bertiga (pendaki perempuan) terdiam untuk berpikir dan mengatur strategi. Bagaimana tidak? Ketika itu kami dihadapkan dengan jalur menanjak dan berbatu, terlebih lagi ketika itu tidak ada pijakan terdekat yang akhirnya sempat menjadi pertimbangan panjang. Meskipun dalam beberapa tempat di jalur pendakian terdapat tali tambang yang cukup besar dan kuat untuk menahan berat adan kami, hanya saja apabila tidak ada pijakan rasanya tetap harus disiasati. Ini serius loh.


Alhamdulillah, singkatnya kami para pendaki perempuan dapat melewati jalur menanjak tersebut dan ketika itu kami sampai posisi dimana kami dapat melihat bendera merah-putih berkibar di bagian puncak.

Ini belum di puncak (^^;)v
Pendakian masih berlanjut, rasanya hanya tinggal selangkah lagi kami dapat mencapai puncak. Hanya saja, selangkah disini tetap berarti kami harus berjuang. Titik.

Saya melihat betul jalur pendakian dengan tingkat kemiringan nyaris sembilan puluh derajat. Hal itu jelas menunjukkan bahwa satu-satunya cara yang harus ditempuh untuk mencapai puncak adalah dengan berpijak dan merangkah pada batu. Tetapi bagi saya pribadi, jalur ini lebih mendingan daripada sebelumnya karena jarak pijakan masih memungkinkan meskipun tingkat kemiringannya berbeda.

Setelah beberapa saat... Yeeeeyy, alhamdulillah kami berhasil mendaki...

Jalur ke bawah sampai tak terlihat saking mantapnya bagian ini.
FYI yang berwarna biru di sebelah kiri watermark itu salah satu rombongan kami. Terlihat kecil yaaa (^^;
Sekitar pukul 11.30, kami semua berhasil mencapai puncak.


Pendakian untuk mencapai puncak Gunung Batu memakan waktu kurang lebih satu setengah jam. Bisa kurang, bisa lebih. Terlihat bendera merah-putih berkibar kesana kemari, padahal rombongan kami tidak begitu merasakan hadirnya angin atau mungkin karena langit mulai mendung? Ntahlah.


Di puncak ini, ada banyak binatang yang sayapun kurang mengetahui namanya tetapi dapat menggigit atau menyengat apabila diganggu. Sayangnya saya tidak mengabadikan binatang tersebut dalam gambar (^^;)

Inilah kami~
Kami berada di puncak sekitar setengah jam untuk beristirahat sejenak, minum, makan, berfoto dan memastikan bahwa diri kami baik-baik saja. Kemudian ada salah satu komando yang mengatakan sekaligus mengajak untuk turun. Saya sebagai seorang pendaki pemula ketika itu secara refleks bertanya, "Hah, seriusan turun? Udah gini doang di puncaknya?" kemudian ada beberapa yang mengiyakan sambil bertanya kembali, "Emang mau ngapain lagi?" Dan disitulah saya menyimpulkan bahwa mendaki gunung itu yang asyik yaaa perjalanannya, meskipun ketika sampai puncak memang tak kalah asyik karena pemandangan sekeliling tuh benar-benar tidak dapat diungkapkan melalui kata-kata. Ahh, alhamdulillah masih dapat menikmati indahnya penciptaan-NYA...

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal" - QS. Ali Imran : 190

Perjalanan kami masih berlanjut. Untuk dapat mencapai titik awal dimana kami memulai pendakian, maka kami harus kembali melewati jalur-jalur yang telah kami tempuh.

Kali ini dimulai dari jalur bebatuan dengan kemiringan yang membuat kami terlihat seperti menuruni tebing...


kemudian jalur bebatuan dengan jalan menurun yang cukup terjal...


Perjalanan berlanjut sampai kami bertemu kembali dengan jalur menurun yang dipenuhi rerumputan dan semak-semak...


Hingga tibalah kami bertemu dengan jalur berupa tanah yang masih terlihat licin...


Kesan lainnya dalam perjalanan menurun ini adalah ketika rombongan kami mulai menuruni jalur tanah tersebut secara perlahan dan berhati-hati, untuk beberapa kali ada anggota rombongan kami yang sempat terpeleset termasuk saya sendiri. Alhamdulillah kami para korban masih dapat menahan dan mengendalikan diri kami sehingga tidak tergelincir lebih jauh lagi.

Selain itu, ketika kami mulai menemui jalan licin tersebut, secara perlahan nyanyian hujan mulai ikut mengiringi langkah kaki kami menuruni gunung. Kebayang kan bagaimana jalan yang sudah licin ketika terkena air? Dan tepat.. jalur menurun yang kami tapaki terlihat lebih berkilau dari sebelumnya karena semakin licin. Hal tersebut membuat kami harus lebih berhati-hati dalam melangkah dan harus pandai memilih pijakan kaki agar tidak tergelincir, terlebih lagi bagi anggota rombongan yang menggunakan alas kaki yang licin.. yaa, termasuk saya...

Perjalanan menurun ini membuat formasi rombongan kami memiliki jarak yang cukup jauh antara yang satu dengan yang lainnya.


Untuk saya pribadi, pada saat perjalanan turun ditemani rintikan hujan ketika itu membuat saya fokus memilih jalan dan berhati-hati dalam melangkah hingga membuat saya jarang sekali menoleh ke belakang. Kaki gunung sekaligus titik awal kami mendaki sudah mulai terlihat. Hal tersebut yang membuat diri berambisi untuk segera sampai kaki gunung dengan catatan harus tetap berati-hati karena semakin ke bawah semakin terlihat licin dan semakin sedikit ruang berupa rumput dan akar pohon yang dapat menahan langkah kaki kami. Oleh karenanya... hati-hati...

Alhamdulillah, satu demi satu anggota tim rombongan kami dapat sampai ke titik awal dengan selamat meskipun ada kotor pada pakaian tetapi yang penting kami senang. Alhamdulillah..

Pada akhirnya, pendakian kami berakhir sampai disini. Kami beristirahat untuk beberapa waktu, menuju mobil dan bersiap untuk perjalanan pulang mengingat bahwa itu adalah hari kerja dimana perjalanan kami menuju Depok bertepatan dengan jam pulang kantor. Kami sempat singgah di dua tempat untuk melaksanakan ibadah wajib sekaligus menunaikan tugas sebagai seorang hamba. Dan Alhamdulillah, sekitar pukul setengah delapan malam kami semua sampai di Depok dengan selamat.

Sebagai penutup..
Pada awalnya mendapat kabar dari pengurus yang lainnya bahwa trek Gunung Batu cocok untuk pendaki pemula. Setelah agak komplain dan klarifikasi, katanya ketika itu saya salah dengar, ntahlah ._.
Salah seorang kawan yang sebelumnya pernah mendaki dan kemarin juga ikut dalam perjalanan inipun berkata kalau trek ini lebih terjal dari gunung yang pernah dia daki sebelumnya. Alhasil, sebagai pendaki awam yang memang sebelumnya saya tidak ada persiapan apa-apa, maksudnya tidak melakukan pemanasan sebelumnya, pada akhirnya membawa oleh-oleh yaitu kaki saya terasa kencang sekali sejak siang tadi sampai dengan ditulisnya kalimat penutup ini. Alhamdulillah, nikmati saja rasa nikmatnya~

Jadi, selanjutnya kita kemana?

15 November 2016