Friday, September 29, 2017

Sebuah Buku: "Saat Malaikat Maut Menjemput Orang-Orang Shaleh"

Bismillahirrahmanirrahim.


Judul : Saat Malaikat Maut Menjemput Orang-Orang Shaleh
Penulis : Syaikh DR. Musthafa Murad
Penerbit : Pustaka Al Kautsar
ISBN : 979-592-563-3
Cetakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2003
Tebal: 300 Halaman
Resensor: L. Yuniasari
 

---

Kehidupan dan kematian sejatinya menjadi dua peristiwa alamiah yang harus dialami setiap makhluk. Ada saatnya manusia menikmati kehidupan sebagaimana ada waktunya untuk merasakan kematian.

Apabila disadari, sudah begitu banyak waktu serta kejadian yang kita alami. Lantas, sudah sejauh mana kita mempersiapkan diri untuk menyambut kematian yang datangnya pasti?

Baru saja siang tadi, diri ini diingatkan kembali bahwa ada yang tengah mengikuti di belakang kita dan bisa secara tiba-tiba ia menghampiri. Tepat. Ia adalah ajal. Kematian.

Apabila kita melihat lebih jauh ke sekitar, tidak sedikit orang-orang bahkan yang berada dekat dengan kita yang sudah terlebih dahulu meninggalkan dunia yang fana ini. Mereka, satu per satu pergi. Mereka tidak membawa harta dan tahta dunia yang sebelumnya telah dicari. Hanya amal perbuatan merekalah yang mengiringi. Lantas, bagaimana dengan kita nanti?

Di antara orang-orang yang terlebih dahulu meninggalkan kita, ada yang menyisakan sejarah beraroma kurang baik. Ia justru mewariskan keburukan yang tak terkira, hingga "kembali" pada-Nya dengan tangan hampa. Ia dirundung penyesalan di akhir, bahkan meninggalpun dalam keadaan hina. Ia adalah pendosa dan pembangkang apa yang diajarkan dan diperintahkan oleh Agama. Na'udzubillah. Semoga kita bukan termasuk satu diantaranya.

Di sisi lain, tidak sedikit pula yang mewariskan sejarah beraroma semerbak mewangi. Kepergiannya meninggalkan dunia ini begitu ditangisi. Tidak hanya makhluk-Nya, bahkan duniapun ikut menangisi. Ia dijemput untuk "kembali" ke haribaan-Nya dalam sebaik-baik iman, ketakwaan, serta keshalehan dalam dada. MasyaaAllah. Semoga aku, kamu, dia, mereka dan kita semua termasuk satu diantaranya. Allahumma aamiin :'

Allah SWT berfirman,

وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًۭا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍۢ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

"Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." 
- QS. Al-Baqarah 2 : 281

Buku ini berisikan bagaimana perjalanan menuju kematian sampai dengan berbagai macam kisah penuh hikmah mengenai bagaimana orang-orang terdahulu ketika menghadapi kematiannya.

Buku yang terdiri dari banyak sekali sub-judul ini menjadi bacaan yang pas sebagai refleksi diri untuk mengingat pemutus segala kenikmatan. Ya, untuk mengingat kematian.

Kisah-kisah mereka yang Husnul Khatimah, bahkan Su'ul Khatimah (Na'udzubillah) secara tidak langsung dapat menjadi pelajaran sekaligus pengingat diri bahwa kehidupan yang sesungguhnya bukanlah di dunia ini. Akan tetapi, kehidupan yang sesungguhnya ialah kehidupan di akhirat nanti. Semoga surga-Nya menjadi tempat dimana kita dipertemukan kembali. Aamiin.

Maka cukuplah kematian itu sebagai nasehat.

Buku setebal 300 halaman ini diakhiri dengan beberapa sub-judul sebagai renungan yang juga mengingatkan pada diri ini untuk mulai mempersiapkan perbekalan untuk menyambut datangnya kematian...

Wahai manusia, bangunlah dari tidurmu dan bangkitlah dari pembaringanmu. Cukuplah kematian sebagai pengingat. Kematian seakan berkata kepada semua orang untuk segera mewasiatkan segala harta kekayaan yang telah dikumpulkan sebelum dirinya terlepas dari dunia. Menyedekahkan kekayaannya sebelum dirinya menuju ke alam akhirat...

"Yaa Allah, wafatkanlah kami dalam keadaan Islam dan pertemukanlah kami dengan orang-orang yang shaleh lagi shaleha."

Allahumma aamiin..